REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak di Kuala Lumpur, Malaysia membahas pendidikan anak-anak TKI di Sarawak, Malaysia.
"Dalam pertemuan itu, kami ingin hubungan Indonesia dan Malaysia menjadi lebih baik," kata Kalla, Rabu (1/6).
Ia mengatakan ingin merealisasikan sekolah Indonesia di wilayah tersebut seperti CLC (community learning center). Dikatakannya, Sarawak punya aturan tidak mengizinkan Konsulat Jenderal RI di Kuching mendirikan sekolah. Namun, pihak perusahaan yang mempekerjakan TKI dan terdapat anak-anaknya bisa mengajukan izin ke pihak pemerintahan di sana.
Dubes Herman Prayitno mengatakan Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak akan memberitahukan kepada pihak perusahaan seperti Sime Darby dan Fielda agar segera mendaftarkan penyediaan tempat pendidikan (CLC) untuk anak-anak TKI.
"Di Sarawak, perusahaan seperti Sime Darby dan Fielda yang bisa mengajukan izin pendirian pusat pendidikan untuk anak TKI," ucapnya.
Meski demikian, lanjut dia, dalam pelaksanaannya akan dikelola oleh pihak Indonesia seperti Konjen Kuching, Atase Pendidikan KBRI Kuala Lumpur, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(Baca juga: Temui PM Malaysia, JK Bahas TKI)