Rabu 01 Jun 2016 19:05 WIB

Harga Cabai Melonjak Pascaerupsi Sinabung

Cabai (ilustrasi)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Cabai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Harga cabai merah di beberapa pasar tradisional Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, melonjak Rp 6.000 per kg setelah erupsi Gunung Sinabung.

"Kenaikan harga cabai merah di Pekanbaru akibat musibah Gunung Sinabung di Sumatra Utara," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru Masirba Sulaiman, di Pekanbaru, Rabu (1/6).

Menurut Masirba lagi, bukan hanya karena bencana Gunung Sinabung, kenaikan harga cabai merah juga diperparah oleh faktor alam di sentra penghasil Bukit Tinggi. "Saat ini curah hujan sangat tinggi dan tidak merata di Bukittinggi, sehingga produksi terganggu," katanya lagi.

Irba menyebutkan, kedua wilayah tersebut merupakan pemasok cabai terbesar ke Pekanbaru. Ia menerangkan, saat ini harga cabai merah Bukittinggi diecer Rp 34.000 per kilogram di Pekanbaru. Mengalami kenaikan Rp 6.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 28.000 per kilogram.

Selain itu, cabai merah asal Medan juga naik Rp 26.000 per kg dari harga sebelumnya Rp 22.000 per kg. "Kami akui harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan cenderung mengalami kenaikan akibat daya beli masyarakat semakin meningkat," katanya lagi.

Sementara, ada beberapa bahan pokok yang justru mengalami penurunan harga, seperti bawang merah turun sebesar Rp 6.000 per kilogram dari Rp 36.000 per kilogram menjadi Rp 30.000 per kilogram. Bawang putih turun Rp 2.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 40.000 per kilogram menjadi Rp 38.000 per kilogram.

Namun, Masirba mengakui, kenaikan harga cabai masih taraf wajar karena naiknya masih di bawah 20 persen. "Apabila naik di atas 20 persen maka kami akan intervensi melakukan operasi pasar," katanya lagi.

Berbicara stok bahan kebutuhan pokok secara keseluruhan, Irba menjamin aman selama enam bulan ke depan. "Stok aman hingga enam bulan ke depan seperti beras, gula, dan minyak goreng, bahkan kami sekarang terus melakukan operasi pasar murah untuk menstabilkan harga kebutuhan menjelang Ramadhan," kata Masirba menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement