REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kapolres Kota Palu AKBP Basya Radyananda mengintruksikan kepada bawahannya untuk menembak mati pelaku jambret dan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang tertangkap. Menurutnya, jambret dan curanmor telah menebar keresahan bagi masyarakat.
"Rasa tenteram dan damai masyarakat Palu sudah terkoyak dan tercabik-cabik oleh perilaku jambret dan pencuri kendaraan bermotor," katanya di Palu, Selasa (31/5).
Namun, menurut Basya, pemberian efek jera yang seharusnya terbentuk dari sebuah pemidanaan tidak tercapai sama sekali. Oleh sebab itu untuk menyikapi situasi tersebut, pihaknya telah mengambil langkah-langkah 'gila?' yakni memerintahkan jajaran Reserse Kriminal untuk menembak mati pelaku jambret dan curanmor yang tertangkap.
"Menembak pelaku jambret dan curanmor yang tertangkap perminggu, merupakan target yang harus dicapai oleh Kasat Reskrim Polres Palu AKP Nasrudin beserta jajarannya," ungkapnya.
Kata dia, langkah 'gila' ini diambil semata-mata sebagai bentuk empati terhadap masyarakat Kota Palu untuk mendapatkan perasaan tentram dan damai yang sudah hilang. Kapolres juga berterimakasih kepada Gubernur Sulteng dan ribuan masyarakat Palu yang sudah mendukung langkah tersebut. Karena memang selain perundang-undangan yang berlaku, legitimasi masyarakat juga dibutuhkan oleh Polri dalam rangka meniadakan segala bentuk kejahatan yang terjadi.
Selain langkah tersebut, pihaknya telah melaksanakan segala upaya untuk meniadakan segala bentuk kejahatan jalanan baik secara pre-emtif, preventif maupun penegakan hukum. Upaya pre-emtif telah dilakukan antara lain adalah dengan melakukan dan meningkatkan koordinasi bersama perangkat sistem di Kota Palu. Serta melakukan ceramah-ceramah kamtibmas demi terciptanya masyarakat yang sadar hukum dan menumbuhkan kesadaran masyarakat.