REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kabupaten Bandung sampai saat ini belum memiliki truk pengangkut sampah dengan jumlah yang memadai. Dari total 400 truk pengangkut yang seharusnya dimiliki, Kabupaten Bandung baru memiliki 80 truk pengangkut.
Kepala Dinas Perumahan, Tata Ruang dan Kebersihan Erwin Rinaldi menuturkan, jumlah truk pengangkut sampah yang ideal untuk wilayah Kabupaten Bandung sebetulnya sekitar 400 unit. Namun, jumlah tersebut masih belum bisa dipenuhi sehingga Pemkab Bandung hanya memanfaatkan total unit truk saat ini yang mencapai 80.
"Memang belum ideal. Idealnya (butuhnya) sampai 400-an tapi sekarang kan baru 80-an, dan efektifitas satu unit mobil hanya satu rid," ujar dia, Selasa (31/5).
Akibat kondisi itu, banyak sampah yang menumpuk di pinggir jalan raya. Misalnya, dari pantauan, di pinggir jalan raya Soreang-Cipating, yang lokasinya berjajaran dengan Stadion Jalak Harupat, kerap terlihat penumpukan sampah yang menggunung di pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB.
Tak hanya di jalan itu, penumpukan sampah juga sering terlihat di pinggir jalan raya Gading Tutuka di malam hari dan pinggir jalan raya Gandasari di Kecamatan Cangkuang. Dalam agenda Musrenbang yang diselenggarakan beberapa waktu lalu, Pemkab Bandung menjadikan persoalan lingkungan sebagai salah satu fokus utama yang harus segera diselesaikan.
Bupati Bandung Dadang Naser pun dalam kesempatan itu mengatakan penyelesaian atas persoalan lingkungan, termasuk sampah, ini tergolong berat. Solusi itu harus dilakukan secara bersama-sama dan dikoordinasikan dengan pemkot Bandung dan juga Pemprov Jabar. "Harus ada koordinasi se-Bandung Raya," ujar dia.
Apalagi, Dadang mengakui, penumpukan sampah tersebut terjadi karena jumlah truk pengangkut sampah yang dimiliki Kabupaten Bandung tidak lebih dari 80 unit. "Mobil kita cuma 76 (unit)," kata dia.