Selasa 31 May 2016 18:13 WIB

SDF Upayakan Odapus Bisa Berobat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG  -- Ikhtiar demi ikhtiar terus dilakukan Syamsi Dhuha Foundation (SDF) untuk membantu orang dengan Lupus (Odapus). Salah satunya adalah melalui advokasi ke pemerintah, dalam hal ini ke Kementrian Kesehatan RI sebagai pengambil kebijakan, dalam mata rantai pengobatan yang dibutuhkan odapus.  

“Dalam kurun waktu 10 tahun ini, telah empat kali Menkes RI berganti sejak SDF pertama kali melakukan audiensi di  2006. Misi utamanya adalah bagaimana agar semua odapus di Indonesia bisa berobat dan terselamatkan jiwanya,” kata Ketua SDF Dian Syarief, Selasa (31/5).

Sejak awal beradvokasi dalam bentuk audiensi ini, ungkap Dian, SDF tak pernah bermaksud menambah beban pemerintah dan menambah kusut masalah. Namun, sejak awal berdiri dan bergerak di lapangan di 2004, SDF berusaha untuk menjadi yayasan sosial yg mandiri secara financial, tapi profesional pelayanannya.

Kata Dian, aneka masalah selalu dihadapi dengan tabah. Bahkan, benang kusut pun selalu dicoba diurai dengan membangun kesabaran. Semua, ucap dia, diikhtiarkan dari waktu ke waktu, berjalan perlahan namun bertahan. Bahkan, sejak awal pula, SDF berjuang bahu membahu dengan para dokter pemerhati Lupus (DPL) dan organisasi profesi yang menaunginya.

“Tak sembarang dokter memang, tapi para dokter yang peduli kepada pasiennya dan mau meluangkan waktunya yang berharga untuk berjuang bersama demi kepentingan bersama,” ujarnya.

Karena itu, kata dia, odapus yang ikut dalam audiensi ini maupun forum advokasi lainnya pun, beberapa ada yang sudah tiada. Namun perjuangan mereka mewakili ratusan ribu odapus lainnya tetap dilanjutkan.

“Selalu ada catatan amal shalih disetiap titik perjuangan, terlepas dari besar kecilnya hasil yang diperoleh. Keep moving, keep dancing, keep shining,”tutur Dian

 

Dia menjelaskan, pada audiensi ke Menkes RI  Selasa (17/5) lalu, ada sejumlah agenda yang diusung. Yakni, usulan beberapa obat esensial Lupus untuk masuk skema penjaminan kesehatan dan pengadaannya. Selain itu, masukan aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun basis data pasien Lupus Indonesia dengan pilot project Lupus Registry di Kota Bandung.   

Untuk meningkatkan kualitas hidup Odapus juga dilaporkan ‘Peluncuran Senam Lupus’ yang belum pernah ada sebelumnya saat ‘World Lupus Day’ 7 Mei 2016 dan rencana peluncuran aplikasi berbasis android, ’Luppie Diary’

Saat paparan dan diskusi, Menkes RI didampingi oleh Bayu Tedja Muliawan (Direktur Pelayanan Kefarmasian), Gita Maya Koemara Sakti (Direktur Pelayanan Kesehatan Primer), Tri Hesty Widyastoeti Marwotosoeko (Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan) dam Eka Viora (Direktur Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan). Sedangkan tim SDF juga diwakili oleh Eko Pratomo (Founder SDF), Rachmat Gunadi (wakil DPL),  Ekasakti (wakil Odapus), dan Galih Nugraha (wakil relawan).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement