REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menjadi tuan rumah World Village Conference atau Konferensi Desa Dunia yang dihadiri oleh 150 delegasi dari 23 negara.
Kegiatan ini merupakan ajang untuk mempertemukan tokoh-tokoh pemuda desa dunia, businness leader, creative and innovative leader untuk berbagi gagasan mengenai konsep pedesaan dunia.
Ketua Panitia Konferensi Desa Dunia, Nadya Pratiwi mengatakan di ajang ini mereka berbagai dan bertukar pikiran dalam rangka menuju desa global.
"Konferensi ini menumbuhkan dan mengembangkan konsep baru mengenai usaha kecil menengah di pedesaan untuk menciptakan nilai tambah bagi kesejahteraan perekonomian masyarakat desa, sosial, budaya, lingkungan berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia yang kreatif dan berbasis pemanfaatan ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya dan teknologi," jelasnya, Selasa, (31/5).
Konferensi Desa Dunia juga berupaya mendorong keterlibatan koperasi untuk segera masuk untuk mengelola dan mengembangkan destinasi pariwisata. Hal ini bertujuan meningkatkan pariwisata masyarakat dalam pemberdayaan pariwisata berbasis komunitas.
Ia melanjutkan, sehingga menyejahterahkan anggota koperasi dan masyarakat bisa menikmati program tersebut karena koperasi memiliki potensial dalam pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata.
"Konferensi Desa Dunia ini pertama kali diselenggarakan di Indonesia yang telah dilaksanakan di Kabupaten Purwakarta pada 23-26 Mei 2016. Dalam perhelatan ini ada pameran booth produk usaha kecil dan menengah dari desa-desa dari seluruh Indonesia termasuk dari luar negeri," ujarnya.
Konferensi Desa Dunia, terang Nadya, peduli dan berkomitmen dalam mendukung usaha kreatif masyarakat pedesaan dalam mengantisipasi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) melalui koordinasi, sinkronisasi, sinergi dalam kerangka pemberdayaan koperasi dan UMKM di Indonesia.