Senin 30 May 2016 05:55 WIB

BI: Jumlah Peredaran Uang Palsu di Cirebon Meningkat 100 Persen

Petugas memperlihatkan barang bukti uang palsu pecahan seratus ribu rupiah.
Foto: Antara
Petugas memperlihatkan barang bukti uang palsu pecahan seratus ribu rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pada tahun 2015 Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon, Jawa Barat, menemukan sebanyak 16.084 lembar uang palsu di wilayah III Cirebon, meliputi Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan.

"Penemuan uang palsu itu ada peningkatan dari tahun sebelumnya, dimana sekarang kita menemukan 16.084 lembar uang palsu," kata Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Cirebon Abdul Majid Ikram di Kuningan, Ahad (29/5).

Peningkatan tersebut hingga 100 persen, dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2014 ditemukan sebanyak 7.936 lembar uang palsu. Menurut dia, peningkatan tersebut selain didasari kesadaran masyarakat yang cukup tinggi, juga terbongkarnya beberapa kasus pemalsuan yang ada di Wilayah III Cirebon.

Ia menuturkan dengan meningkatnya penemuan uang palsu itu, bisa diartikan sebagai hal negatif dan positif. "Negatifnya kita patut lebih waspada, positifnya masyarakat berarti sudah sadar dan mau melaporkan kasus uang palsu," tuturnya.

Majid menambahkan untuk uang palsu beredar dikarenakan adanya peranan dukun yang mengaku bisa menggandakan uang dan itu salah satu penyebabnya. Selain itu juga pihak BI mempunyai mitra pedagang tradisional untuk bisa mengenali mana uang palsu dan uang asli dan dengan adanya mitra itu BI juga terbantu.

"Setelah kami menjadikan pedagang mitra untuk sosialisasi uang palsu atau asli, temuan BI jadi meningkat," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement