REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Sejumlah kawasan wisata pantai di Kabupaten Garut, Jawa Barat, membutuhkan fasilitas tambahan. terutama untuk menunjang keselamatan wisatawan.
"Saat ini belum ada fasilitas penunjang keselamatan yang mumpuni sehinga tidak jarang terjadi kecelakaan laut di sejumlah titik pantai yang kerap dikunjungi wisatawan," kata Kepala Satuan Polisi Air Polres Kabupaten Garut, AKP Tri Andri kepada Republika.co.id, akhir pekan ini.
AKP Tri mengatakan, setiap akhir pekan kawasan pantai selalu dijejali wisatawan yang jumlahnya sampai ribuan. Jika sedang libur panjang, jumlah wisatawan yang datang akan lebih banyak lagi. Sehingga, diperlukan upaya ekstra agar tidak ada wisatawan yang mengalami kecelakaan di laut.
Beberapa waktu yang lalu Satpol Air meminta Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Garut untuk menyediakan ban sebanyak 100 buah. Ban tersebut nantinya akan dipasang di bibir pantai dengan jarak yang telah disesuaikan.
Namun, Dinas Budaya dan Pariwisata belum menanggapinya. Karena itu, Satpol Air hanya bisa mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut melalui pengeras suara setiap kali kunjungan wisatawan meningkat. "Padahal estimasi biaya yang saya hitung, ban yang nantinya akan dicat warna oranye itu hanya sekitar Rp 5 ribu saja dan itu untuk fasilitas keselamatan wisatawan," ujar AKP Tri.
Dikatakan AKP Tri, bila ada wisatawan yang terseret ombak, mereka bisa berupaya menyelamatkan diri dengan meraih ban yang terdekat. Ia berharap, ada kontribusi nyata dari pemerintah untuk memperhatikan keselamatan wisatawan di pantai selatan Kabupaten Garut.
Dia menjelaskan, kecelakaan laut sempat menimpa seorang warga asal Bandung. Satpol Air pun dimarahi oleh orang tua korban karena minimnya peralatan keselamatan di sekitar lokasi wisata.