REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Dinas Perhubungan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meminta sopir angkutan umum mengutamakan keselamatan penumpang menjelang Ramadhan hingga Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah.
"Kami terus mengoptimalkan sosialisasi keselamatan penumpang dengan memberikan penyuluhan pada sopir di sejumlah terminal juga pemasangan stiker serta spanduk," kata Kepala Dishub Kabupaten Lebak, Alkadri di Lebak, Sabtu (28/5).
Semua angkutan umum wajib laik operasi melalui pemeriksaan uji kelayakan fisik kendaraan. Pemeriksaan uji kelayakan kendaraan dilakukan petugas ke terminal-terminal di Lebak. Apabila, angkutan tersebut tidak laik jalan maka direkomendasikan kendaraan tersebut dikandangkan.
"Kami bertindak tegas terhadap kendaraan yang tidak laik jalan, namun mereka tetap beroperasi dengan sanksi penilangan," katanya.
Menurut dia, saat ini, jumlah angkutan yang disiapkan untuk melayani Lebaran sebanyak 200 bus trayek angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) dan antar kota antar provinsi (AKAP). Penumpang angkutan bus Terminal Mandala Rangkasbitung dipastikan menurun sekitar 10 persen karena pemudik banyak menggunakan kendaraan pribadi pada Lebaran tahun 2016 .
Pemudik tahun 2015 saja, kata dia, kondisi Terminal Mandala Rangkasbitung tampak sepi karena penumpang sebagian besar menggunakan sepeda motor dan angkutan sewaan. "Kami yakin angkutan Lebaran tahun 2016 kondisinya tidak terjadi lonjakan dan sama dengan tahun lalu," ujarnya.
Petugas terminal Bus Mandala Kabupaten Lebak, Mastur (55 tahun), menjamin angkutan yang melayani Lebaran sebanyak 200 armada laik operasi karena setiap hari dilakukan pemeriksaan fisik kendaraan. Selain mesin, seluruh komponan kendaraan untuk memberikan kenyamanan bagi pemudik diperiksa.
"Kami tidak mengoperasikan angkutan yang tidak laik, sebab khawatir menimbulkan kecelakaan lalu lintas," katanya.