REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Proyek pembangunan Jalan Markaswangi yang menghubungkan antara Jalan Margonda-Kartini-Sartika-Sawangan-Siliwangi ditargetkan dapat dimulai pembangunannya sebelum tahun 2020.
"Ditargetkan pembangunan underpass Jalan Markaswangi bisa rampung 100 persen sampai tahun 2025 sesuai target di Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Depok," ujar Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA), Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Hardiman di Balaikota Depok, Jumat (27/5).
Dijelaskan Hardiman, ada dua underpass yang akan dibangun yakni sunderland Citayam sepanjang 500 meter dan Markaswangi sepanjang dua kilometer. Pembangunan underpass itu nantinya akan dilakukan oleh Provinsi karena jalan tersebut merupakan jalan Provinsi. Tapi, tidak menutup kemungkinan yang membiayai pembangunan tersebut dari Pemerintah Pusat melalui Provinsi.
"Konsep sudah diajukan Maret 2016 kemarin ke Pemerintah Pusat," jelasnya.
Dia menuturkan bahwa biaya pembebasan biasanya 10 persen ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok. Namun, dia berharap pembebasan bisa dilakukan seluruhnya oleh Pemerintah Pusat atau Provinsi. Menurutnya, sampai 2017 Depok belum bisa memenuhi anggaran pembebasan meski hanya 10 persen dari total biaya yang dibutuhkan.
"Pembebasan underpass Markaswangi diperkirakan mulai dilakukan pada 2018," tegas Hardiman.
Menurut Hardiman, pihaknya berencana akan bertemu dengan pengelola jalan tol Cinere-Jagorawi, yakni PT. Translingkar Kita Jaya, untuk melakukan sinkronisasi pembangunan Jalan Markaswangi dengan perencanaan jalan tol. "Setelah ada penyelarasan jalan, baru akan diekspos pembangunannya ke Wali Kota Depok," katanya.