Jumat 27 May 2016 21:59 WIB

Belanja Narkoba di Kalsel 12 Kali Lipat Anggaran Daerah

Red: Ilham
Narkoba yang beredar di Kalsel (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Narkoba yang beredar di Kalsel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, transaksi narkoba pada tahun 2014 mencapai Rp 63 triliun atau setara 12 tahun anggaran pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). APBD Kalsel sekitar Rp 5 triliun dalam satu tahun, sedangkan pada 2014 transaksi narkoba secara nasional telah mencapai lebih dari Rp 63 triliun.

"Itu data 2014, kalau data sekarang saya yakin jauh lebih dahsat lagi nilai transaksi dari narkoba ini," katanya.

Maka dapat dibayangkan, seandainya seluruh belanja narkoba tersebut dialihkan untuk pembangunan daerah, untuk pembangunan pendidikan, infrastruktur dan lainnya, tentu Kalsel akan mengalami kemajuan pembangunan yang luar biasa.

Di hadapan ratusan anggota Muslimat NU, Khofifah mengatakan, peredaran narkoba kini semakin memprihatinkan, sehingga perlu dukungan seluruh pihak untuk pemberantasannya. Bukan hanya itu, setiap hari ada 42-50 anak-anak di Indonesia meninggal akibat narkoba.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan Muslimat NU adalah membentuk laskar Muslimat antinarkoba yang segera disahkan sebelum pertemuan selanjutnya. Para laskar muslimat NU yang sebagian besar merupakan ustadzah, bisa menjadi corong untuk mensosialisasikan dan menjadi motivator dalam mencegah peredaran narkoba.

Kepala Badan Narkotika Provinsi (BNP) Kalsel, Kombes Arnowo mengatakan, terbentuknya laskar Muslimat NU akan menjadi gerakan pencegahan narkoba yang luar biasa. Menurut dia, gerakan ibu-ibu merupakan bantuan kekuatan yang sangat besar untuk mencegah peredaran narkoba.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement