Jumat 27 May 2016 21:04 WIB

Angelina Sondakh Curhat Soal Anaknya

Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: Ilham
 Terdakwa Angelina Sondakh menangis usai menjalani sidang putusan kasus korupsi penerimaan suap pengurusan anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan Nasional di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (10/1).(Republika/Yasin Habib
Terdakwa Angelina Sondakh menangis usai menjalani sidang putusan kasus korupsi penerimaan suap pengurusan anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan Nasional di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (10/1).(Republika/Yasin Habib

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terpidana kasus korupsi Angelina Sondakh menyampaikan keluh kesahnya dalam kunjungan Ketua MPR Zulkifli Hasan di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Angelina meminta Pimpinan MPR untuk mengimbau pemerintah agar dapat memperhatikan anaknya.

Angie, sapaan akrab Angelina, berharap Zulkifli bisa memperhatikan anak-anak para tahanan perempuan yang terpisah dari para ibunya, termasuk anaknya.

"Saya titipkan ke Pak Zulkifli sebagai wakil rakyat dan Ketua MPR, anak-anak kami di luar tidak ada salahnya. Kami ingin sekali mereka bisa jalani kehidupan mereka secara normal," kata Angie saat berdialog dengan Zulkifli di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Jumat (27/5).

Angie sangat berharap agar anaknya yang masih sekolah dijauhkan dari bully dan hinaan di lingkungannya. Angie menilai anaknya mungkin akan dihina karena memiliki ibu yang mendekam di penjara.

"Kadang-kadang ungkapan yang menyinggung itu justru datang dari orang dewasa yang ada di sekitar anak kami," ujar Angie.

Angie juga meminta MPR memperhatikan para perempuan yang ada di Rutan Pondok Bambu dan memiliki anak agar tidak dipindahkan ke rutan di luar kota lainnya. Pasalnya, kebanyakan mereka merupakan warga Jakarta. Ia khawatir, jika dipindahkan akan semakin jauh dari anaknya.

"Di Rutan Pondok Bambu pun hanya punya waktu total enam jam dalam seminggu untuk bertemu anak kami, saat waktu besuk," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement