REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN -- Harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) yang terjerat di kawasan perbukitan Nagari Mandeh (desa adat), Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, sejak Selasa (24/5) lalu berhasil dievakuasi.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Sumbar, Surajiya, mengatakan, evakuasi dilaksanakan setelah tim menembakkan bius ke tubuh hewan malang itu. "Kami berangkat pukul 09.00 WIB tiba di lokasi pukul 11.30 WIB selanjutnya harimau dibius dan dievakuasi," jelasnya, di Painan, Jumat (27/5).
Surajiya melanjutkan, harimau itu akan dibawa ke Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan, Bukittinggi, untuk direhabilitasi. "Setelah dilakukan rehabilitasi maka kami lihat perkembangannya. Kalau memungkinkan, harimau akan kami bawa lagi ke habitatnya," katanya.
Sementara, Wali Nagari Mandeh (kepala desa adat) Kecamatan Koto XI Tarusan Jasril Rajo Basah berharap harimau tersebut dikembalikan lagi seusai dilakukan rehabilitasi. Sebab, keberadaannya tidak pernah mengusik warga. Bahkan, tambahnya, ia dan masyarakat sekitar mengaku bahwa harimau telah beberapa kali membantu warga yang tersasar di hutan.
Selain itu, harimau juga mengendalikan hama babi yang kerap merusak tanaman warga, baik itu padi, singkong, dan tanaman lainnya. "Kami bersahabat dan tidak pernah saling mengusik. Maka dari itu, kami berharap harimau yang terjerat tetap dilepasliarkan di sini," ujarnya.