Jumat 27 May 2016 17:03 WIB

WN Australia dan Thailand Ditemukan Terjebak di Pulau Rakit

Rep: Lilis Handayani/ Red: Ilham
Pulau Biawak
Foto: Antara
Pulau Biawak

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Warga Australia dan Thailand yang semula hilang kontak di sekitar perairan Pulau Biawak, berhasil ditemukan oleh tim Basarnas, Syahbandar dan Polair Polres Indramayu pada Jumat (27/5). Namun, upaya evakuasi terhadap keduanya terhambat cuaca buruk.

WN Australia, Anton Burman dan WN Thailand, Somporn Thonchai berhasil teridentifikasi setelah mereka berhasil mengirimkan komunikasi via radio. Mereka diketahui berada di kordinat S 05 48 15 E 108 27 35 atau di sekitar Pulau Rakit, yang memiliki waktu tempuh sekitar lima jam dari pantai Indramayu.

''Tapi upaya evakuasi masih terhambat cuaca buruk,'' ujar anggota tim SAR Polair Polres Indramayu, Indra Wijaya, Jumat (27/5).

Di lokasi tersebut, ketinggian gelombang mencapai sekitar empat meter dengan kecepatan angin sekitar 20 knot. ''Saat ini logistik mereka mulai menipis karena sebagian makanan banyak yang terbawa arus gelombang di laut,'' kata Indra.

Selain menemukan kedua WNA tersebut, tim Basarnas dan Polair Polres Indramayu juga menemukan kapal yang ditumpangi keduanya terdampar tak jauh dari Pulau Rakit. Kapal layar jenis yatch catamaran yang berlayar dari Phuket, Thailand menuju Darwin, Australia itu terlihat terombang-ambing di perairan.

Tim gabungan akan melakukan upaya penjemputan dengan menggunakan kapal yang lebih besar KRB-206 Bandung yang diberangkatkan dari Pelabuhan Cirebon. Tim berusaha untuk melakukan evakuasi secepat mungkin terhadap kedua WNA tersebut.

''Kami terus berkomunikasi dengan mereka,'' kata Kepala Kantor Pelabuhan Indramayu, Iwan Sumantri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement