REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) meminta masyarakat mewaspadai beredarnya daging babi berkedok daging sapi. Kewaspadaan ini mengingat penemuan daging sapi yang ternyata adalah daging babi di wilayah Kabupaten Bandung.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan KBB Adiyoto menuturkan penemuan kasus daging babi di Kabupaten Bandung membuat jajarannya melakukan pengecekan ke pasar-pasar di KBB.
Hasilnya, meski sempat beredar kabar adanya peredaran daging tersebut di kecamatan Lembang, dia menegaskan KBB aman dari daging celeng itu. "Kami sudah cek ke beberapa pasar yang diduga menjadi target peredaran, tapi hasilnya tidak ditemukan," ujar dia, Jumat (27/5).
Menurut Adiyoto, para pedagang di KBB menyatakan penolakannya terhadap peredaran daging celeng. Pedagang, lanjut dia, tidak akan menerima pasokan daging tersebut dan akan lebih teliti saat menerima pasokan daging.
Jika warga menemukan daging babi di pasaran, bisa langsung diadukan kepada pihak desa atau kecamatan. Laporan itu akan masuk ke dinasnya, untuk kemudian melakukan langkah penindakan dengan menarik daging tersebut dari peredaran di pasar.
Hingga kini, menjelang Ramadhan, pihaknya belum menerima satupun laporan terkait beredarnya daging celeng di KBB. Belum ada kasus ditemukannya daging babi di pasaran di KBB. Kendati belum pernah ada kasus, Disnakan KBB akan terus memantau peredaran daging, mulai dari rumah potong hewan hingga ke pasar-pasar.
Adiyoto mengungkapkan, perbedaan daging sapi dan babi sebetulnya mudah diketahui karena warnanya cukup mencolok. Perbedaan yang mencolok ini bisa dilihat dari serat, warna, tekstur, dan aroma daging.
"Kalau daging babi itu warnanya lebih gelap dibanding sapi. Kalau dari tekstur, daging babi itu lebih lembek dan besar. Kalau (daging) sapi lebih padat," ujar dia.
Lanjut Adiyoto, aroma pada daging sapi lebih berbau anyir sedangkan daging babi memiliki aroma yang lebih kuat ketimbang daging sapi. Serat pada daging sapi pun lebih padat. "Kalau daging celeng ini kan renggang, halus," tambah dia.
Bupati Bandung Barat Abubakar mengatakan akan turut menjamin persediaan pasokan daging yang halal di KBB. Apalagi, ia mengakui, mayoritas penduduk di KB adalah Muslim.