Jumat 27 May 2016 08:48 WIB

Warga Desa Rawan Bencana Harus Kuasai Manajemen Kebencanaan

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Winda Destiana Putri
bencana alam
Foto: .
bencana alam

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pengetahuan manajemen kebencanaan harus dikuasai warga desa di wilayah rawan bencana alam. Seperti tanah longsor, banjir bandang, angin ribut dan kebakaran hutan.

Dengan pengetahuan ini peluang warga desa untuk menekan jatuhnya korban jiwa massal dapat dilakukan.

Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Semarang, Yudinita Artsiani mengatakan, manajemen kebencanaan ini meliputi mitigasi, manajemen pengungsi, teori trauma healing, manajemen dapur umum dan penilaian kerugian pasca bencana.

"Sehingga pada saat terjadi bencana alam, warga desa sudah paham apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu," ujarnya di sela pelatihan manajemen kebencanaan bagi lima desa rawan bencana, di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Kamis (26/5).

Terkait hal ini, jelasnya, BPBD Kabupaten Semarang terus memperluas cakupan pelatihan manajemen kebencanaan ke wilayah desa rawan bencana dengan menggandeng BPBD Provinsi Jawa Tengah.

Salah satunya pelatihan yang diberikan kepada warga Desa Polobogo, Sumogawe, Ngrawan, Kopeng serta Desa Nogosaren yang berada di Kecamatan Getasan ini. Selama dua hari, Rabu (25/5) dan Kamis ini, mereka mendapat bekal pengetahuan manajemen kebencanaan ini.

Kegiatan ini juga melibatkan  menggandeng BPBD Kabupaten Purworejo, DPU Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, UNDP Provinsi DIY dan Yayasan Bintari.

Tak hanya berbagi ilmu, para peserta juga diajarkan untuk praktik dan melakukan evaluasi lapangan. Peserta juga diberikan wawasan serta gambaran melalui simulasi bencana.

"Termasuk mendirikan tenda dan membuat dapur umum," ujarnya.

Khusus penilaian kerusakan dan kerugian paska bencana, lanjutnya, dibedakan menjadi beberapa sektor. Yakni sektor perumaham pemukiman, sosial, ekonomi, insfrastuktur, dan sektor lintas sektoral.

"Harapan kami, nantinya warga  tidak asal menganalisa serta melaporkan kerugian akibat dampak bencana alam," tegasnya.

Setelah Kecamatan Getasan, kegiatan yang sama akan dilaksanakam di wilayah Kecamatan Banyubiru dan Kecamatan Jambu, pada 30 hingga 31 Mei 2016.

"Sudah kita jadikan kegiatan rutin setiap tahunnya. tahun lalu kami memberikan pemahaman di Kecamatan Bandungan dan Kecamatan Sumowono," tegasnya.

Camat Getasan, Gustomo Hartanto mengatakan, peserta yang dilibatkan terdiri atas warga umum, relawan, perwakilan perempuan, serta masyarakat yang berdomisili di lereng Gunung Merbabu dan Gunung Telomoyo.

"Dengan pelatihan ini, sejumlah desa rawan bencana di Kecamatan Getasan kini telah memiliki kader dan warga yang memahami manajemen kebencanaan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement