Kamis 26 May 2016 17:37 WIB

Aher Janji Segera Relokasi Korban Banjir Bandang Subang

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, saat menyambangi posko penanggulangan bencana banjir bandang di Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak, Subang, Kamis (26/5). (Republika/Ita Nina Winarsih)
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, saat menyambangi posko penanggulangan bencana banjir bandang di Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak, Subang, Kamis (26/5). (Republika/Ita Nina Winarsih)

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Pemprov Jabar berjanji akan segera merelokasi warga Kampung Cihideung Girang, Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak, Subang, yang menjadi korban banjir bandang pada Ahad malam (22/5) kemarin. Sebelum merelokasi, pemprov akan segera menurunkan ahli geologi untuk mencari lokasi yang aman bagi warga.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, dalam waktu dekat ahli geologi akan diterjunkan ke lapangan.

Para ahli geologi tersebut, akan diminta meneliti lokasi lahan yang aman buat dijadikan tempat relokasi para korban bencana yang rumahnya luluh-lantak rata dengan tanah dan rusak berat.

"Warga di kampung ini harus segera direlokasi," ujar pria yang akrab disapa Aher, saat meninjau lokasi banjir bandang, Kamis (26/5).

Menurutnya, penelitian kondisi tanah tersebut, tidak akan lama. Paling butuh waktu dua sampai tiga hari. Setelah itu, hasil penelitian ini akan menjadi rujukan untuk menentukan lokasi relokasi. Terkait dengan biaya relokasi dan pembangunan rumah warga, Aher mengaku, akan dilakukan secara gotong royong. Yakni, bantuan dari Pemprov Jabar dengan Pemkab Subang serta akan meminta bantuan dari Kementerian Sosial.

Sehari sebelumnya, Mensos Khofifah Indar Parawansa, mengatakan, dalam soal relokasi pengadaan lahan dan pembangunan rumahnya menjadi kewajiban Pemkab Subang dan Pemprov Jabar. Kemensos hanya bertanggung jawab atas isinya.

Sementara itu, Wakil Bupati Subang, Imas Aryumningsih, mengatakan, sedikitnya ada 36 rumah milik warga yang rusak akibat bencana longsor dan banjir bandang tersebut. Empat rumah di antaranya rata dengan tanah dan sisanya rusak berat.

"Saat ini, warga yang masih berada di pengungsian mencapai 380 orang," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement