REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Proyek di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih banyak yang belum dilelang. Total proyek yang belum dilelang tahun ini sebanyak 70 persen dari keseluruhan. Jumlah yang tergolong banyak ini akibat masih banyaknya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang belum melengkapi dokumen persyaratan untuk bisa mengikuti pelelangan.
Ketua Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) KBB Hendra Trismayadi menuturkan biasanya dalam setahun itu terdapat 285 paket yang mesti dilelang. Namun, hingga Mei ini, hanya terdapat 60 paket proyek yang sudah berada dalam proses lelang.
Seluruh paket proyek yang sedang dalam proses lelang tersebut, berada di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo), Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Mineral dan Pertambangan, dan Dinas Kesehatan.
"Hanya 10 persen yang benar-benar belum masuk ke proses lelang, dan 30 persen lagi sudah dalam proses pelelangan, tapi saya khawatir yang 30 persen ini pengerjaannya baru bisa dimulai setelah lebaran," ujar dia, Kamis (26/5).
Hendra menambahkan, jika penyerahan dokumen rencana umum pengadaan (RUP) dari tiap SKPD lamban, tentu akan berdampak negatif pada proses pengerjaan di lapangan. Apalagi, kalau itu berkaitan dengan proyek pembangunan fisik yang jelas akan memakan waktu lama. "Kalau pengadaan barang, bisa cepat," kata dia.
Karena proses pelelangan sejumlah proyek di KBB masih lamban, pihak Sekda KBB telah melayangkan surat edaran yang berisi untuk mempercepat proses pelelangan. Percepatan proses ini yakni dengan segera melengkapi berbagai jenis dokumen. "Supaya pengerjaan proyek di KBB bisa selesai berdasarkan target," ujar dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
