Kamis 26 May 2016 03:10 WIB

'Mari Bangkitkan Gairah Permainan Tradisional'

Egrang
Foto: Antara
Egrang

REPUBLIKA.CO.ID, PULAU PUNJUNG -- Komandan Distrik Militer (Dandim) 0310/SSD Sawahlunto, Sijunjung, Dharmasraya, Sumatera Barat, Letkol Inf. Zusnan Hadi Hudaya mengajak generasi muda daerah itu kembali mengalakan permainan tradisional yang sudah mulai luput dari perhatian.

"Mari bangkitkan gairah permainan tradisional yang syarat akan makna, jangan kita sampai terlena dengan permainan yang lahir dari perkembangan teknologi," katanya di Pulau Punjung, Rabu (25/5).

Menurut dia, banyak nilai positif yang dapat dipetik dari permainan tradisional untuk dijadikan pedoman hidup, misalnya nilai kerja sama, kekompakan, gotong royong, kemandirian, cinta alam dan lingkungan, serta kreativitas.

Tidak juga dapat dipungkiri, ujar, perkembagan teknologi saat ini telah menghapuskan ingatan generasi muda dari jenis permainan yang diwariskan nenek moyang. "Untuk membentengi hal itu harus dimulai dari kemauanan generasi kita, disamping melalui kegiatan informal seperti festival permainan tradisional nusantara ini," tambahnya.

Ia menilai, kemajuan teknologi perlu dicermati dari dua sisi yang berbeda, selain berdampak positif teknologi juga berdampak buruk pada tatanan kehidupan masyarakat.

Ia mencontohkan, dampak negatif perkembangan teknologi saat ini telah mempengaruhi alam bawah sadar generasi muda dengan jiwa dan karakter yang tidak peduli terhadap lingkungan sosial.

"Teknologi juga mudahkan kami dalam berkomunikasi, cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat, dapat melestarikan kebudayaan ke mata dunia, dan menghemat waktu dan biaya dalam melakukan berbagai aktivitas. Jadi tingal bagaimana kami membawa ke arah mana perkembagan zaman itu sendiri," jelasnya.

Ribuan pelajar di Kabupaten Dharmaraya mengikuti festival permainan tradisional nusantara dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-108, di halaman Kantor Bupati setempat.

Pelajar itu memainkan berbagai jenis permainan anak tradisional, seperti tengkelek panjang, engrang, pelepah pinang, karet gelang, galah, layang-layang, dan yoyo.

"Festival ini terselenggara atas kerja sama pemerintah setempat dengan Kodim 0310/SSD, dan Museum Adityawarman Sumatera Barat," ujar Bupati Dharmasraya Sutan Riska.

Iis Nadila (9), siswa sekolah dasar, terlihat begitu gembira ketika bermain egrang bersama dengan teman-temannya. Dia terlihat mahir berjalan dengan kaki yang disangga bambu. "Saya memang jagoan egrang. Di rumah sering diajari orang tua," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement