Senin 23 May 2016 19:36 WIB

Mensos Sebut Penyebab Kekerasan Seksual Berasal dari Pornografi dan Miras

Red: M Akbar
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kiri) didampingi Dandim 0205/TK Letkol Inf Agustatius Sitepu (kanan) meninjau lokasi Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, Senin (23/5).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kiri) didampingi Dandim 0205/TK Letkol Inf Agustatius Sitepu (kanan) meninjau lokasi Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, Senin (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kemudahan dalam mengakses pornografi menjadi faktor yang paling dominan munculnya kekerasan seksual di Indonesia. "Setelah itu miras dan narkoba," katanya VIP Room Bandara Kualanamu Medan, Senin (23/5).

Menurut Mensos, banyaknya kekerasan seksual akibat pornografi tersebut telah menjadi salah satu materi utama pembahasan di Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Wantimpres sampai turun tangan untuk membahas masalah tersebut karena fenomena kekerasan seksual yang terjadi di Tanah Air sangat memprihatinkan. "Kemarin sore saya baca ada di Situbondo, tadi pagi di Pemalang," katanya.

Fenomena itu semakin mengkhawatirkan karena ada kecenderungan kekerasan seksual tersebut dilakukan secara berkelompok.

Fenomena pornografi yang mempengaruhi kekerasan seksual tersebut dibuktikan ketika mengunjungi anak bermasalah dengan hukum (ABH) baru-baru ini. "65 sampai 75 persen mengaku karena mengakses pornografi," katanya.

Fenomena tersebut diakui Mensos sangat mengkhawatirkan, meski Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menghapus dan memblokir sekitar 750 ribu situs porno.

Meski banyak yang telah dihapus, namun karena dahsyatnya revolusi teknologi informasi, kalangan generasi muda masih dapat mengakses berbagai situs yang mengandung konten pornografi.

Karena itu, salah satu cara yang efektif dalam mengantisipasi fenomena tersebut adalah edukasi kepada kalangan generasi muda mengenai kelebihan dan kekurangan teknologi informasi. "Anak-anak harus disadarkan bahwa internet bisa bikin pintar, namun juga bisa bikin celaka," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement