REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- General Manager Perseroan Terbatas Pelindo III Cabang Lembar Kabupaten Lombok Barat, Baharuddin mengatakan, sebanyak 18 kapal pesiar dari berbagai negara dijadwalkan mengunjungi Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat pada semester I/2016.
"Yang sudah terjadwal sebanyak 18 kapal, semoga ada perkembangan tambahan lagi pada semester kedua nanti," kata Baharuddin kepada Antara, di Mataram, Senin (23/5).
Ia berharap jumlah kapal pesiar yang sandar di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat pada 2016 bisa melebihi tahun sebelumnya, sebanyak 26 kapal dengan jumlah penumpang 36.000 orang dari berbagai negara. "Hingga saat ini belum ada informasi kunjungan kapal pesiar menurun, rencana dan realisasi bisa terjadi perubahan," kata Baharuddin.
Para penumpang kapal pesiar tersebut berada di Pulau Lombok, NTB, hanya satu hari. Mereka berpencar mengunjungi berbagai destinasi wisata, seperti pantai Senggigi, dan tempat-tempat bersejarah, seperti Taman Narmada, dan Pura Lingsar di Kabupaten Lombok Barat, dan Museum Negeri Nusa Tengara Barat (NTB) di Kota Mataram.
Ada juga yang berkunjung ke sentra pembuatan kerajinan gerabah di Desa Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat, dan sentra perdagangan kerajinan emas dan mutiara di Sekarbela, Kota Mataram.
Sebagian lagi ada yang mengunjungi pasar Seni Sesela, Kabupaten Lombok Barat, sekaligus membeli berbagai jenis produk kerajinan ukuran mini untuk dijadikan oleh-oleh.
Ketua Pasar Seni Sesela Fatahul Anwar, mengakui kedatangan para wisatawan mancanegara yang dibawa oleh kapal pesiar membawa keberuntungan tersendiri bagi para pengusaha kerajinan di Pasar Seni Sesela. "Jumlah penumpang kapal pesiar yang datang minimal 100 orang, paling banyak 1.200 orang dalam satu kali kunjungan kapal pesiar, mereka datang pakai bus pariwisata untuk berbelanja," katanya.
Para wisatawan asing itu, kata dia, rata-rata berbelanja. Nilai belanjaan mereka minimal Rp 12 juta, bahkan mencapai Rp 65 juta dalam sekali kunjungan. Jika dihitung dalam satu tahun, kata Fatahul, omzet Pasar Seni Sesela dalam satu tahun hanya dari penumpang kapal pesiar saja bisa mencapai Rp 2 miliar.
"Dalam menyambut tamu asing itu, kami juga memberikan suguhan atraksi budaya, seperti peresean," katanya.