REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Sebuah program pelacakan dengan perangkat global positioning system (GPS) menunjukan seberapa jauh jangkauan jelajah kucing peliharaan di sebuah kota di New South Wales, Australia. Hasil pelacakan ini mengejutkan beberapa dari pemilik dan mengubah perilaku dan pola pemeliharaan kucing mereka.
Program ini dijalankan oleh Pusat Layanan Daerah Lokal (LLS) dengan dana dari Program Landcare Nasional Persemakmuran.
Petugas Senior layanan kawasan, Peter Evans mengatakan proyek ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran warga tentang seberapa jauh kucing domestik bisa berkeliaran. Ketika Anda berbicara dengan banyak pemilik kucing mereka berkata: "Oh kucing saya hanya tidur di ujung tempat tidur saya, dia tidak pergi ke mana-mana," kata Evans.
"[Tapi] kami telah melihat beberapa riset yang dilakukan di Universitas Australia Selatan di Adelaide dan kita tahu benar bahwa kenyataannya tidak seperti itu,”
Hampir 30 orang pemilik hewan peliharaan lokal ikut serta dalam program ini, tetapi jumlah kucing yang akhirnya dilacak berkurang menjadi hanya 13 ekor saja setelah beberapa hewan menolak untuk memakai kalung yang dilengkapi dengan perangkat GPS.
Evans mengatakan kucing yang berpartisipasi dalam program ini masing-masing mengenakan perangkat pelacakan hingga 10 hari dan total ada lebih dari 100 kucing yang data set pelacakannya berhasil didapatkan, masing-masing mewakili 24 jam rutinitas dalam kehidupan hewan tersebut.
Empat kucing berbeda di Lithgow dilacak pergerakannya selama satu hari dan menghasilkan pola jelajah yang berbeda.
Poin GPS yang berhasil dilacak oleh perangkat GPS ini kemudian akan dituangkan pada peta udara dari Lithgow dan menciptakan serangkaian garis kuning yang terlihat seperti coretan anak Taman Kanak-kanak.
Evans mengatakan hasil pelacakan ini sangat menarik. "Jika Anda melihat beberapa track, cukup luar biasa sekali mengetahui berapa banyak kucing-kucing itu melakukan penjelajahan,” katanya.
"Beberapa kucing berkeliaran relative dekat, hanya 10, 15 atau 20 pintu saja, tapi ada juga kucing yang berkeliaran hingga sejauh tiga kilometer dari rumah."
Dia mengaku sebelum mengikuti program ini, dia mengira kucingnya tidak berkeliaran terlalu jauh. Tapi ternyata hasil pelacakan GPS-nya menunjukkan hal berbeda.
“Kucing saya Semi ternyata berkeliaran hingga ke bukit dan jauh sekali, sedangkan kucing saya yang lain Squid berkeliling kota hingga menyambangi sekolah dan menyeberang di jalan utama di kota Lithgow,”
Sejak mengetahui hasil pelacakan GPS ini, Barnes membatasi kucingnya berkeliaran di luar rumah. Ia mengaku khawatir kucingnya cedera atau tertabrak mobil, bertengkar dengan kucing lain atau terjangkit penyakit.
Proyek ini diharapkan dapat menjadi alat visual untuk memicu perbincangan di masyarakat. “Kami percaya kucing memainkan peran yang sangat penting sebagai hewan pendamping manusia," katanya.
"Kami tidak mengatakan kucing buruk atau apa, tapi mungkin warga bisa lebih mengontrol kemana saja kucing mereka berkeliaran."
Pusat Layanan Daerah Lokal (LLS) sekarang juga akan menggelar program pelacakan kucing untuk wilayah pemerintah lokal lainnya di kawasan sekitarnya. Proyek ini juga bekerja sama dengan Universitas Australia Selatan dan hasil dari pelacakan mereka akan digabungkan menjadi program pelacakan nasional.
Advertisement