REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Proyek jalur rel ganda (double treck) kereta listrik (KRL) yang menghubungkan Stasiun Maja-Rangkasbitung, Lebak, Provinsi Banten sepanjang kurang lebih 37 kilometer sudah mencapai 60 persen.
"Pembangunan jalur rel ganda sudah mencapai Citeras atau sekitar 15 kilometer dari Stasiun Maja," kata Yanto, pekerja proyek di Lebak, Ahad (22/5).
Proyek rel ganda Rangkasbitung-Maja tergolong lancar prosesnya karena hingga kini sudah dilakukan pemasangan rel ganda. Pembangunan jalur double treck itu dilaksanakan sejak 2015 dan dipastikan 2016 rampung.
Kemungkinan KRL bisa dioperasikan tahun 2017 yang menghubungkan Maja-Rangkasbitung.
"Kami yakin tahun depan KRL beroperasi melayani Rangkasbitung-Jakarta," katanya.
Menurut dia, pembangunan jalur ganda tersebut hingga kini berjalan lancar tanpa kendala maupun hambatan, meskipun beberapa bulan terakhir curah hujan relatif tinggi. Para pekerja proyek terus bekerja agar pembangunan jalur ganda sesuai dengan target.
Selain itu juga masyarakat sekitar proyek mendukung karena dianggap memberi dampak positif. Proyek milik PT Kereta Api Indonesia ini diproyeksikan rampung tahun ini. "Kami berharap pekerjaan ini sesuai dengan target yang ditentukan pemerintah," katanya.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko cukup optimsitis jalur ganda Tanah Abang-Rangkasbitung bisa beroperasi pada 2017 karena jalur ganda elektrifikasi rampung tahun ini. Proyek jalur ganda elektrifikasi Parung Panjang-Maja dilaksanakan dalam empat tahun, dengan APBN 2012-2015 sebesar Rp 590 miliar.
"Program jalur ganda elektrifikasi Parung Panjang-Maja merupakan bagian dari program keseluruhan jalur ganda antara Tanah Abang-Rangkas Bitung sepanjang 62,7 kilometer," katanya.