Ahad 22 May 2016 18:21 WIB

Mensos Khofifah Ajak Keluarga Korban Pencabulan Tinggal di Pesantren

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat melakukan kunjungan di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Yayasan Kelompok Peduli Penyalagunaan Narkoba (YKP2N) Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (4/3).
Foto: Antara/Yusran Uccang
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat melakukan kunjungan di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Yayasan Kelompok Peduli Penyalagunaan Narkoba (YKP2N) Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (4/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak keluarga korban pencabulan berinisial N yang kini tinggal di bekas kandang bebek di Desa Trompoasri, Sidoarjo, Jawa Timur untuk tinggal di salah satu pesantren.

"Saya sudah bertemu dengan keluarga korban untuk tinggal di salah satu pesantren. Saya sudah sampaikan opsi tersebut karena keluarga korban memang dalam berbagai keterbatasan dan tempat yang ditempati ini merangkap tempat tinggal mereka sebagai kandang bebek," katanya saat menjenguk korban pencabulan di Sidoarjo, Ahad (22/5).

Ia mengatakan, lahan kandang bebek yang mereka tempat ini juga bukan milik mereka sehingga keluarga korban setuju diberikan opsi tersebut. "Orang tuanya yang perempuan nantinya bisa membantu memasak dan adiknya juga ingin masuk ke pesantren dan nantinya saya bersama dengan tim akan mengkomunikasikan ini," katanya.

Ia mengatakan, korban yang tinggal di Desa Trompoasri, Sidoarjo ini juga belum memiliki kartu kesejahteraan masyarakat karena selama ini mereka masih memiliki kartu keluarga di Surabaya. "Oleh karena itu, jika melihat seperti fenomena ini kami meminta kepada warga masyarakat untuk senantiasa turut membantu dan melindungi warga sebagai bagian dari bangsa Indonesia," katanya.

Terkait dengan adanya bantuan bahan pokok dan sejumlah uang, dirinya menyatakan kalau bantuan yang diberikan tersebut atas inisiasi pribadi bukan pemerintah. "Di sini ada pemerintah Kabupaten, Provinsi yang menjadi bagian dan harus melakukan 'sharing' perlindungan warga kebetulan tertimpa musibah," katanya.

Sementara itu, orang tua korban RY mengaku berterima kasih dengan adanya bantuan ini supaya bisa merubah nasib keluarganya. "Kami ini sudah sering hidup susah, kam bersama keluarga pindah dari Surabaya ke Malang dan dari Malang ke Sidoarjo untuk hidup lebih baik. Tetapi hasilnya malah seperti ini," katanya.

Sebelumnya, N yang kini tengah hamil sekitar delapan bulan diduga menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh lima orang pelaku masing-masing dua orang dewasa dan dua orang masih anak-anak. Korban N yang masih berusia 14 tahun kini tinggal di bekas kandang bebek yang ada di desa setempat.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement