Ahad 22 May 2016 01:00 WIB

Sering Blusukan ke Luar Negeri, Jokowi Dikritik

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Presiden Korea Selatan Park Geun-hye menyapa para penyambut yang membawa bendera Korea Selatan dan bendera Indonesia di istana kepresidenan di Blue House di Seoul, South Korea, Senin (16/5).
Foto: Reuters/Kim Hong-Ji
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Presiden Korea Selatan Park Geun-hye menyapa para penyambut yang membawa bendera Korea Selatan dan bendera Indonesia di istana kepresidenan di Blue House di Seoul, South Korea, Senin (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ramadhan Pohan mengkritik Presiden Joko Widodo yang sering melakukan kunjungan ke luar negeri. Terlebih, menurutnya kunjungan yang dilakukan Jokowi tersebut tidak menghasilkan dampak apa-apa yang bisa dirasakan langsung oleh masyatakat Indonesia.

"Jokowi harus lebih fokus pada pembenahan kesejahteraan rakyat. Kalau bisa setop kunjungan-kunjungan ke luar negeri yang tidak perlu," ucap Ramadhan dalam sebuah diskusi berjudul 'Peta Politik Pasca Munaslub' di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (21/5).

Menurutnya, permasalahan yang sesungguhnya berada di dalam negeri dan bukan di luar negeri. Sebut saja ketidakstabilan harga kebutuhan sehari-hari yang kerap membuat rakyat tercekik. Belum lagi, maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) membuat masyarakat semakin tersiksa.

"Permasalahan yang sebenarnya itu bukan di luar negeri tapi di dalam negeri. Contohnya saja target pertumbuhan ekonomi meleset jauh dari target. Belum lagi harga kebutuhan sehari-hari masih tinggi, PHK dimana-mana," ucap Ramadhan.

Tak hanya Ramadhan, Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria juga mengingatkan agar pemerintah lebih fokus pada permasalahan sesungguhnya yang langsung berkaitan dengan rakyat banyak. Permasalahan yang dimaksud Riza adalah hara sembako yang masih mahal, jumlah pengangguran terus meningkat, PHK yang juga terus meningkat, pertumbuhan ekonomi menurun dibanding pemerintahan sebelumnya, darurat narkoba dan kekerasan seksual.

Riza juga mengingatkan agar presiden melakukan blusukan di dalam negeri saja. "Sudah lah blusukannya di dalam negeri saja, benahi dari Aceh sampai Papua. Kita sedang dihadapi berbagai masalah," ucap Ahmad Riza Patria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement