Sabtu 21 May 2016 23:00 WIB

Tim Gabungan Telusuri Korban Lain Awan Panas Sinabung

Rep: Issha Harruma/ Red: Yudha Manggala P Putra
Awan panas meluncur dari puncak Gunung Sinabung ketika terjadi guguran kubah lava terlihat dari Desa Tiga Pancur, Karo, Sumatera Utara, Minggu (10/1).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Awan panas meluncur dari puncak Gunung Sinabung ketika terjadi guguran kubah lava terlihat dari Desa Tiga Pancur, Karo, Sumatera Utara, Minggu (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Tiga orang tewas dan empat lainnya kritis akibat luncuran awan panas Gunung Sinabung di Karo, Sumatra Utara, Sabtu (21/5) sore. Beberapa di antaranya terkena awan panas saat berkebun di ladang mereka di Desa Gamber.

Kabid Darurat BPBD Kabupaten Karo Nata Nail mengatakan, korban meninggal dunia diketahui bernama Karman Milala (60), Irwansyah Sembiring (17), dan Nanin boru Sitepu (54).

"Jenazah langsung dievakuasi dari lokasi kejadian. Sedangkan empat korban lainnya dirujuk ke rumah sakit terdekat. Korban merupakan warga Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Karo," kata Nata, Sabtu (21/5) malam.

Nata menjelaskan, saat kejadian, para korban sedang berkebun di ladangnya di Desa Gamber yang berada dalam radius empat kilometer dari puncak kawah Gunung Sinabung. Desa ini masuk dalam zona merah yang harusnya kosong dari aktivitas masyarakat.

Pemerintah pun, kata Nata, sebenarnya telah memasang portal di jalur utama agar tidak ada masyarakat yang masuk. "Tapi tetap saja mereka masuk. Kami menduga, warga masuk melalui jalur tikus," ujar dia.

Menurut Nata, sebagian besar warga Desa Gamber memang telah mengungsi sejak lama di posko yang telah disediakan pemerintah. Rencananya, mereka akan direlokasi pada tahap selanjutnya yang akan dilakukan secara mandiri.

Pemerintah pun, lanjutnya, telah memberikan bantuan sewa lahan pertanian dan sewa rumah oleh pemerintah agar tidak melakukan aktivitas di zona merah. "Namun, masih ada sebagian masyarakat yang tetap nekat melakukan aktivitas pertanian di kebunnya meskipun telah dilarang aparat," kata Nata.

Dalam kejadian ini, beberapa rumah warga ikut terbakar akibat terkena awan panas. Empat warga pun dilaporkan mengalami luka bakar dan telah mendapatkan perawatan di RSU Efarina Etaham, Karo. Keempatnya, yakni Ibrahim Sembiring (57), Cahaya Sembiring (75), Cahaya boru Tarigan (45), dan Ersada Ginting (55).

Nata pun mengatakan, tim gabungan dengan dibantu masyarakat masih menelusuri Desa Gamber untuk mencari kemungkinan adanya korban lain. "Tim lagi sisir wilayah walau termasuk zona merah. Kami tetap masuk ke dalam karena alasan kemanusiaan walau sekarang ini masih terjadi erupsi," kata Nata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement