Sabtu 21 May 2016 14:16 WIB

Menpar Nilai Promosi Wisata ke Cina Belum Maksimal

Red: Nur Aini
Turis cina di Indonesia
Foto: Indonesiatravel
Turis cina di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan promosi pariwisata pada masyarakat Cina masih harus ditingkatkan untuk memaksimalkan kunjungan turis Cina ke Indonesia.

"Jika boleh jujur, jarang masyarakat Tiongkok yang tahu Indonesia. Ini salah kita, karena itu kita dorong terus promosi pada masyarakat Tiongkok," katanya, dalam serangkaian kunjungan ke Beijing 19-21 Mei 2016.

Salah satu promosi yang dilakukan adalah mengikuti Beijing Tourism International (BTI) yang berlangsung 20-22 Mei. Jumlah turis Cina yang melakukan perjalanan wisata ke seluruh dunia mencapai 120 juta pada 2015 atau meningkat pesat dibandingkan dengan 1992 yang hanya 2,98 juta. "Namun dari 120 juta turis Tiongkok yang berwisata ke mancanegara hanya 1,2 juta yang ke Indonesia. Hanya sekitar satu persen, masih ada 99 persen kemungkinan lagi," kata Arief.

Karena itu, kata dia, pemerintah menargetkan jumlah kunjungan pelancong Cina ke Indonesia sebanyak dua juta orang atau ada kenaikan 800 ribu. "Target kenaikan itu sudah realiatis. Terlebih hingga Maret 2016 tercatat jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok ke ke Indonesia rata-rata 130 ribu orang," ungkap Menpar.

Selain memaksimalkan promosi, kata Arief, pihaknya berharap makin banyak penerbangan nonstop Cina-Indonesia baik penerbangan reguler maupun penerbangan tak berjadwal. "Saat ini kita hanya mampu menyerap jalur penerbangan nonstop Indonesia-Tiongkok sekitar 37 persen. Padahal sebagian besar turis Tiongkok ingin penerbangan nonstop ke Indonesia," ungkap Menpar.

Terkait itu, pihaknya meminta maskapai nasional untuk benar-benar memanfaatkan jalur penerbangan ke Cina. "Itu sudah pasti efektif dan efisien, karena pasar Tiongkom sangat besar," tuturnya.

Apalagi, kata Menpar Arief, tidak hanya Indonesia yang menyasar turis Cina. "Bahkan Amerika Serikat pun menyasar turis Tiongkok untuk menggairahkan industri pariwisatanya," katanya.

Duta Besar RI untuk Cina merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo mengatakan pihaknya terus berupaya mempromosikan Indonesia kepada masyarakat Cina. "Termasuk untuk pembukaan rute penerbangan nonstop baik reguler maupun charter dari Tiongkok ke Indonesia. Karena kemudahan akses itu penting, kalau kita ingin meningkatkan kuliah kunjungan turis," katanya.

Cina saat ini merupakan pasar utama pariwisata Indonesia. Pemerintah mentargetkan dua juta wisatawan setiap tahun dengan pertumbuhan 11,39 persen dan pendapatan devisa 2,1 juta dolar AS atau 15,99 persen dari total devisa yang diterima dari sektor pariwisata.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement