Jumat 20 May 2016 15:55 WIB

Harkitnas Jadi Momen Kebangkitan Riset Nasional

 Menristekdikti M Nasir. (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menristekdikti M Nasir. (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, Hari Kebangkitan Nasional harus dijadikan momentum kebangkitan riset nasional. "Kami mengambil momentum Hari Kebangkitan Nasional ini sebagai kebangkitan dalam bidang teknologi dan inovasi," ujar Menristekdikti seusai peresmian Taman Sains dan Teknologi Kopi dan Kakao, di Jember, Jawa Timur, Jumat (20/5).

Teknologi dan inovasi, tambah dia, harus menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing bangsa.

Nasir mengatakan, pihaknya mendorong agar lebih banyak produk riset inovasi yang masuk ke dunia industri.

Saat ini baru ada sekitar delapan persen dari 701 inovasi selama 2010 hingga 2015 yang dijadikan industri. "Jumlah tersebut terbilang kecil jika dibandingkan hasil riset."

Idealnya, ada 15 hingga 20 persen hasil riset yang dihilirisasi. Pemerintah pada tahun ini menganggarkan dana sebesar Rp 1,4 triliun yang digunakan untuk riset.

"Sekarang pola pikirnya harus diubah. Tidak cukup hanya riset, tapi harus bermanfaat langsung pada masyarakat," papar dia.

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) yang didirikan pada 1 Januari 1911 dengan nama Besoekich Proefstation ini tumbuh berkembang menjadi pusat penelitian yang unggul, inovatif, dan berdaya saing. Puslitkoka ditetapkan oleh Menteri Riset dan Teknologi sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) Kakao (2012) dan Pusat Unggulan Iptek (PUI) Kopi (2013).

Taman Sains dan Teknologi Kopi dan Kakao yang digagas oleh Puslitkoka merupakan kawasan yang dikelola untuk menginisiasi serta menyalurkan hasil-hasil inovasi teknologi hulu sampai dengan hilir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement