REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Harga gula pasir nonkemasan di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau melonjak dan bertahan selama dua pekan lebih di harga Rp16.000 per kilogram (kg) sekitar dua minggu jelang bulan puasa Ramadan.
"Gula pasir, gila-gilaan naiknya. Kini satu kilogram baik di kedai atau pasar tradisional bertahan Rp16.000 dan itu harga yang nonkemasan," kata Rika (29), ibu rumah tangga tinggal di Jalan Dahlia, Pekanbaru, Kamis (19/5).
Dia mengatakan, dirinya mengaku khawatir dengan harga komunitas gula pasir karena semula dipasarkan cuma seharga Rp 12.000 per kg bakal diikuti dengan melonjaknya harga gula pasir kemasan.
Apalagi dengan sejumlah harga kebutuhan pokok seperti daging sapi, daging ayam potong, telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit serta bawang merah yang cenderung mengalami lonjakan menjelang puasa.
Pihaknya meminta kepada pemerintah daerah khususnya dinas perindustrian dan perdagangan (disperindag) untuk memastikan penyebab kenapa harga gula pasir bisa melambung dan bertahan tinggi.
"Kalau sudah dapat penyebabnya, biasanya dicarikan solusi. Agar warga di Pekanbaru tidak terlalu terganggu dengan kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok karena terpenting mau lakukan ibadah di bulan Ramadan," ucap Rika.
Mila (35), warga di Jalan Fajar, Pekanbaru, mengaku, kaget dengan naiknya harga gula pasir karena sudah bertahun-tahun harga komoditas tersebut tidak pernah bergejolak.
Apalagi dua pekan menjelang bulan puasa sebulan penuh bagi umat Islam yang dikhawatirkan akan berdampak pada naiknya harga makanan terutama yang memiliki berbahan dasar gula. "Mana mau puasa lagi, harga gula malah naik. Ini bisa menambah pengeluaran rumah tangga," ucap dia.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Masirba Sulaiman mengakui, harga gula pasir diwilayah tersebut kini melonjak lebih 30 persen, jika dibandingkan dengan harga sebelumnya. "Jika sebelumnya harga gula Rp 12.000 per kilogram, maka ini sudan naik jadi Rp 16.000," katanya.
Saat normal, terang Masirba, harga gula pasir nonkemasan di beberapa pasar tradisional dan modern di wilayah setempat dijual dengan harga eceran berkisar antara Rp 11.000 hingga Rp 12.000 per kg.
Tapi dalam sebulan terakhir secara berangsur-angsur mengalami kenaikan menjadi Rp 13.000 per kg, lalu Rp 14.000 per kg dan ini langsung melonjak menjadi Rp 16.000 per kg.
"Kami akan cari tahu penyebab kenapa harga gula alami lonjakan dan bertahan diharga tinggi. Menurut informasi sementara ini, kenaikan sebagai imbas berkurangnya pasokan gula dari sentra produksi di Jawa," tuturnya.