Kamis 19 May 2016 23:35 WIB

Jelang Pembekuan Ground Handling, Terminal Lion Air Sepi

Rep: C35/ Red: Bayu Hermawan
Penumpang melintas saat akan menaiki pesawat di terminal 1
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Penumpang melintas saat akan menaiki pesawat di terminal 1

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Jelang pemberlakukan pembekuan ground handling bagi maskapai Lion Air di Bandara International Soekarno-Hatta pada 25 Mei mendatang, Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta sudah mulai sepi dari penumpang.

"Hari ini penumpangnya lebih sepi, mungkin efek pembekuan Lion Air," kata petugas operasional kebersihan Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Rahma kepada Republika.co.id, Kamis (19/5).

Berdasarkan pengamatan Republika.co.id, Terminal 1 Bandara memang tampak lebih sepi dari biasanya. Namun masih ada kemungkinan lain yang menyebabkan terminal lebih sepi, diantaranya karena hari ini bukanlah hari libur maupun akhir pekan.

Sementara petugas operasional terminal 1 Bandara Soetta, Sulis menjelaskan pada hari ini, Kamis (19/5) maskapai Lion Air masih melakukan penerbangan seperti biasanya.

Di terminal 1A, terdapat 70 penerbangan ke seluruh tujuan domestik untuk maskapai yang sempat melakukan insiden 'salah antar penumpang' internasional ke kedatangan domestik tersebut.

Beberapa penumpang yang baru saja menikmati pelayanan Lion Air merasa pelayanan dari Lion Air termasuk memuaskan. Arwita, penumpang yang baru saja mendarat dari Jambi ini mengaku berlangganan maskapai tersebut. Bahkan pada hari ini dia merasa pesawatnya lebih bagus dari biasanya.

Demikian halnya dengan Nur yang akan melakukan penerbangan dengan tujuan Jambi. Dia juga belum mengalami kendala-kendala berarti selama menggunakan layanan dari maskapai berlambang singa merah tersebut.

Namun berbeda dengan Dessy yang mengaku ogah menggunakan maskapai Lion Air untuk penerbangannya. Hal itu karena dia pernah mengalami pengalaman pahit ketika menggunakan maskapai tersebut. Dia pernah terjebak delay hingga satu jam saat akan melakukan penerbangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement