REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap 20 Mei seharusnya menjadi momentum untuk melakukan refleksi dan koreksi secara kritis.
"Dari sisi karakter bangsa kita diingatkan kembali bahwa pentingnya melakukan refleksi dan koreksi secara kritis," kata Mensos di Jakarta, Kamis (19/5).
Menurut dia, saat ini diingatkan kembali bagaimana membangun karakter bangsa. Artinya siap untuk tidak menggunakan narkoba, tidak melakukan kekerasan, siap mengentaskan kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan. "Bila itu bisa kita lakukan maka bangsa ini akan bangkit berkompetisi dan punya daya saing dengan negara lainnya," tambah dia.
Apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo yaitu revolusi mental dan revolusi karakter memang sudah saatnya dilakukan. "Kita bangsa besar, dengan kekayaan alam yang kita miliki luar biasa, perguruan tinggi yang kita miliki juga berkualitas. Kita sebenernya punya cukup banyak alasan untuk siap berkompetisi dan punya daya saing dengan negara maju di dunia," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, hal-hal yang mereduksi produktivitas seperti narkoba, dan hal negatif lainnya harus segera ditinggalkan. Kondisi bangsa saat ini dilihat dari tingkat ekonomi cukup membaik namun dari segi sosial, karakter bangsa terus terkikis dilihat dari semakin banyaknya kasus-kasus kekerasan, kekerasan seksual dan kriminalitas juga meningkat.