REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH--Anak Juara RZ (Rumah Zakat) cabang Aceh menghadiri kegiatan Annual Meeting IDB (Islamic Development Bank) di Jakarta Convention Center. Kegiatan pertemuan tahunan yang dilaksanakan sejak Senin (16/5) hingga Kamis (19/5) ini diselenggerakan oleh IDB untuk anak yatim korban konflik dan tsunami Aceh.
Sebanyak lima Anak Juara OKP (Orphan Kafalah Program) RZ mengikuti kegiatan IDB, anak yatim ini juga merupakan penerima beasiswa OIC (Organization of Islamic Conference) dan IDB yang bekerja sama dengan RZ. Mjreka berangkat bersama 10 anak yatim lainnya yang tergabung dalam Program Kafalah Yatim. “Total anak yatim yang hadir ada 15. Mereka adalah perwakilan dari beberapa daerah di Aceh yang didampingi oleh tujuh orang pendamping dari masing-masing pelaksana program seperti BMM, PKPU, RZ, serta dari kantor Aliansi OKI Banda Aceh,” papar Muharrahman, Fasilitator Anak Juara RZ cabang Aceh dalam siaran persnya yang diterima Republika, Rabu (18/5).
Hadir Presiden IDB Ahmad Mohamed Ali, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla dan Menteri Keuangan Indonesia Bambang Brodjonegoro. Dalam kesempatan ini, kelima belas anak yatim menampilkan beberapa pertunjukan seperti membaca Alquran, nasyid, dan presentasi kisah sukses anak yatim di kegiatan IDB. Dari pihak program Kafalah Yatim OKI juga menampilkan hasil karya dan kreativitas anak yatim serta publikasi lainnya tentang perjalanan program yang memasuki tahun ke-10 di tahun ini.
“Kami berharap program beasiswa yatim ini dapat segera diterapkan di beberapa negara Muslim lainnya seperti Palestina, Irak, Suriah dan negara lainnya yang membutuhkan. Saat ini OKI dan IDB memberikan beasiswa kepada lebih dari 5000 anak yatim di Aceh dengan target 15 tahun program sejak inisiasi awal 2006 lalu. Keseluruhan anak yatim yang sudah terbantu sekitar 18.000 anak, diharapkan anak-anak yatim, bisa meningkat kapasitasnya serta menjadi mandiri melalui program-program yang diberikan meliputi bidang pendidikan, kesehatan, tarining, dan rehabilitasi serta pemberdayaan anak dan wali,” papar Muqni Affan Abdullah, Direktur OIC Alliance.