Kamis 19 May 2016 16:18 WIB

Stabilkan Harga, PPI Gelar Operasi Pasar Gula Pasir

Pedagang menimbang gula pasir di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (19/4). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang menimbang gula pasir di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (19/4). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Manajemen PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) menyiapkan sekitar 400 ton gula pasir untuk kepentingan operasi pasar atau OP menjelang puasa Ramadhan dan Idul Fitri untuk membantu menstabilkan harga di pasar Medan yang mulai bergerak naik.

"OP sudah dimulai sejak Selasa, 18 Mei 2016, dan akan dilanjutkan hingga H-10 Idul Fitri," kata General Manager PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Sumut, Aswardi di Medan, Kamis.

OP pertama dilakukan PPI di Kantor Gubernur Sumut dan hari kedua di pasar Petisah, Medan. Selanjutnya, OP akan dilakukan di berbagai lokasi mulai perkantoran, pasar tradisional dan lokasi lainnya yang banyak penduduknya.

PPI menjual gula pasir itu seharga Rp12.000 per kg atau jauh lebih murah dari harga di pasar yang sudah bergerak naik menjadi Rp 14.500-Rp 15.000 per kg. "Hingga hari ketiga, OP terus diserbu konsumen. Mungkin karena harganya jauh lebih murah," ucapnya.

Untuk menghindari tindakan nakal, PPI hanya membolehkan setiap konsumen membeli paling banyak dua kg gula pasir yang sudah dikemas dengan berat satu kg. Pengamatan di lokasi, OP gula PPI berdekatan dengan OP yang digelar Bulog dengan menjual komoditas cabai merah, cabai hijau, bawang merah, dan beras.

Seperti halnya gula, dagangan Bulog yang juga dijual lebih murah dari harga pasar juga diserbu konsumen. "Ya, banyak pembeli. Bulog baru OP sejak Rabu setelah melihat harga berbagai barang kebutuhan, khususnya bawang merah melonjak tajam dan ada tren akan naiknya harga beras," tutur Kepala Perum Bulog Sumut, Fatah Yasin.

Khusus beras, kata Fatah Yasin, dijual dengan harga Rp 7.900 per kg atau jauh di bawah harga di pasar yang Rp 9.000 per kg. "Harga beras memang masih stabil di pasar, tetapi Bulog melakukan OP untuk meredam lonjakan harga yang biasanya terjadi mendekati puasa Ramadhan," imbuhnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement