REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly membuka Kongres XXII Ikatan Notaris Indonesia di Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (19/5). Kongres ini diikuti 2.500 peserta pewakilan Dewan Pengurus Daerah INI seluruh Indonesia untuk memilih ketua umum pengurus pusat dan anggota dewan kehormatan organisasi.
Menkum HAM dalam sambutannya mengingatkan notaris merupakan profesi terhormat dan bermartabat sehingga pemerintah berharap para notaris dapat terus menjaganya.
"Jujur, mandiri dan tidak berpihak, hendaklah senantiasa dijunjung. Jangan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kepatutan dan kaedah yang berlaku, kode etik harus ditegakkan dan ini harus dipakai dalam setiap pengambilan keputusan," kata Yasonna.
Ia mengatakan hal ini mengingat Kemenkum HAM beberapa kali menerima laporan adanya notaris "nakal" yang tidak berkerja profesional dan bermartabat sehingga merusak citra profesi. Untuk itu, pemerintah saat ini sedang mengkaji beberapa inovasi terkait dengan upaya meningkatkan profesionalisme notaris.
"Saat ini pemerintah sedang mengkaji mengenai digitalisasi untuk menyimpan dokumen notaris dan uji kompetensi bagi notaris," kata dia.
Kongres ini akan memilih ketua baru untuk periode 2016-2019 dengan melahirkan enam kandidat yakni Firdhonal, Risbert, Julius Purnawan, Herdimansyah dan Abdul Syukur dan satu wakil perempuan Yualita Widyadhari.