REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ketua Umum Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia (IKKESINDO) Dr.dr. Supriyantoro mengatakan, Kota Cirebon, Jawa Barat, akan dijadikan salah satu Kota percontohan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPDT) di Indonesia.
"Ada tiga Kota di wilayah Pantura yang akan menjadi percontohan dalam SPDT yaitu Cirebon, Kendal dan Tuban," katanya di Cirebon, Kamis.
Tiga kota ini telah dipilih oleh Provinsinya masing-masing dan terutama Kota yang berada dijalur Pantura.
Menurutnya belum semua wilayah di Indonesia menerapkan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang optimal. Hal itu disayangkan lantaran Indonesia rentan mengalami berbagai kejadian bencana alam, angka kecalakaan lalu lintas yang tinggi, maupun bahaya lainnya yang mengancam sewaktu-waktu.
"Kejadian bencana yang kerap menimbulkan korban massal, tingginya angka kecelakaan lalu intas yang dapat berujung pada kecacatan atau bahkan kematian, menjadikan Indonesia sangat butuh dengan SPDT," ujarnya.
Ia menambahkan perlu adanya pelatihan kepada masyarakat, petugas seperti Polisi, pemadam kebakaran, tim bencana yang lainnya dalam hal penanganan kegawat daruratan.
Karena tim medis tidaklah bisa ditempat terus untuk itu dalam rangka membatu pemerintah maka Indonesia healthcare forum memberikan pelatihan kepada masyarakat selain petugas medis.
Tujuannya untuk memberikan informasi bagaimana menangani orang yang mengalami gawat darurat.
"Kami dari Indonesia healthcare forum bekerjasama dengan pemerintah memberikan pelatihan kepada masyarakat," tambahnya.