Kamis 19 May 2016 08:23 WIB

Jet Cina Cegat Pesawat Militer AS di Laut Cina Selatan

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
Jet tempur siluman kedua Cina, J-31.
Foto: NAVAL OPENSOURCE INTELIGENT
Jet tempur siluman kedua Cina, J-31.

REPUBLIKA.CO.ID, PENTAGON -- Pentagon melaporkan pada Rabu (18/5), dua jet tempur Cina melakukan sebuah aksi tak aman dengan mencegat sebuah pesawat militer Amerika Serikat di Laut Cina Selatan pada Selasa (17/5). AS menyatakan insiden terjadi di wilayah udara internasional saat AS melakukan patoli rutin.

Menurut pernyataan Pentagon, insiden terjadi sepekan setelah Cina mengerahkan sejumlah jet tempur saat kapal Angkatan Laut AS berlayar dengan pulau yang di klaim Cina di Laut Cina Selatan. Aksi pencegatan lain juga terjadi pada 2014, saat seorang pilot pesawat tempur Cina melakukan manuver akrobatik di sekitar pesawat mata-mata AS.

Pencegatan juga terjadi pada hari sebelum Presiden Barack Obama melakukan peralanan ke Asia pada 21 hingga 28 Mei. Kunjungannya akan mencakup pertemuan puncak Kelompok Tujuh di Jepang dan kunjungan pertamanya ke Vietnam.

Menurut pernyataan Pentagon, Departemen Pertahanan AS (DoD) sedang mengatasi masalah ini melalui jalur militer dan diplomatik. Namun kedutaan Cina di Washington belum menanggapi permintaan untuk mengomentari hal ini.

"Selama tahun lalu, DoD telah melihat perbaikan dalam tindakan Cina, terbang dengan cara aman dan profesional," kata Pentagon.

Cina selama ini mengklaim sebagian besar wilayah di Laut Cina Selatan yang disengketakan. Washington menuduh Beijing melakukan militarisasi di wilayah itu.

Pentagon pada bulan lalu, menyerukan Cina untuk tak lagi menyebarkan pesawat militer ke Kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan. Tapi Cina mengklaim menggunakan pesawat militer untuk mengevakuasi pekerja yang sakit.

Pada April 2001, pencegatan pesawat mata-mata AS oleh jet tempur Cina berakibat tabrakan. Insiden menewaskan pilot Cina dan memaksa pesawat AS melakukan pendaratan darurat di sebuah pangkalan di pulau Hainan Cina.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement