REPUBLIKA.CO.ID,TAPAKTUAN -- Masyarakat memprotes realisasi pekerjaan proyek pengaspalan jalan hotmix menuju Puskesmas Plus Kuta Fajar, Kecamatan Kluet Utara, Aceh Selatan, karena baru selesai sudah hancur.
Salah seorang warga, Zaitun Ludny yang dijumpai dilokasi proyek di Kecamatan Kluet Utara, Rabu (19/5) menyatakan, pihaknya atas nama masyarakat setempat mengaku sangat kecewa melihat realisasi pekerjaan proyek tersebut.
Ia menyebutkan, pekerjaan pengaspalan jalan hotmix dengan panjang lebih kurang sekitar 500 meter yang baru siap dikerjakan beberapa hari lalu itu, kondisinya sudah hancur-hancuran.
Di sepanjang badan jalan tersebut terlihat sebagian aspalnya ada yang sudah terkelupas. Selain itu, di badan jalan terlihat ada yang sudah bergelombang dan bekas ban mobil. Ketebalan aspal pun terlihat sangat tipis dan kasar terlihat menonjol kerikil atau batu-batu kecil di atasnya.
Ia mengatakan, di bagian ujung jalan tersebut juga terlihat seperti bekas ditempel aspal lain di atasnya sehingga pekerjaan proyek tersebut tak ubahnya seperti pekerjaan tambal sulam bukan seperti pekerjaan pengaspalan jalan hotmix seperti biasanya. Ia menyatakan, pekerjaan proyek sangat tidak wajar sehingga mengecewakan masyarakat, sebab terkesan dikerjakan asal jadi. "Kami memperkirakan jika seperti ini kondisinya maka badan jalan ini tidak akan bertahan lama. Padahal badan jalan ini merupakan akses transportasi sangat penting bagi masyarakat yang ingin berobat ke Puskesmas Plus Kuta Fajar," kata Zaitun.
Karena itu, kata Zaitun, pihaknya meminta kepada Dinas Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Aceh Selatan bersama kontraktor segera memperbaiki kembali pekerjaan proyek tersebut sebagus dan sebaik mungkin sesuai spesifikasi atau sesuai yang tertuang dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Kepala Dinas BMCK Aceh Selatan Bahrum mengaku belum mengetahui terkait pekerjaan pengaspalan jalan hotmix menuju Puskesmas Plus Kuta Fajar dalam kondisi hancur-hancuran. Bahrum hanya menyatakan bahwa jika memang pekerjaan proyek itu tidak memuaskan, maka pihaknya berjanji segera akan memerintahkan pihak kontraktor pelaksana untuk memperbaikinya kembali. "Iya saya segera akan turun ke lokasi untuk meninjau proyek itu, jika memang tidak memuaskan maka segera kita perintahkan kontraktor untuk memperbaikinya kembali," kata Bahrum.
Ia menyebutkan jumlah anggaran proyek tersebut tidak sampai Rp 500 juta.
Sementara itu, kontraktor yang mengerjakan proyek pengaspalan jalan hotmix tersebut, Sulaiman Adami, justru mengaku bahwa pekerjaan proyek tersebut belum pantas dilaksanakan sekarang ini, karena bagian penimbunan base jalan saja belum benar-benar padat. "Pekerjaan pengaspalan itu memang belum pantas dikerjakan karena lokasi tanahnya tergolong labil dan lembek (berair)," ujarnya.
Padahal tahapan penimbunan saja belum benar-benar padat, namun karena sudah mendesak dengan batas waktu maka langsung diaspal, sehingga ia menilai wajar hasil pekerjaannya seperti itu.