Rabu 18 May 2016 21:44 WIB

Dapat Uang Gusuran, Warga Semarang Ramai-Ramai Daftar Haji

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Karta Raharja Ucu
Makkah, menjadi pusaran jamaah haji seluruh dunia.
Foto: Reuters
Makkah, menjadi pusaran jamaah haji seluruh dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Proyek pembangunan infrastruktur jalan rupanya memiliki hubungan terhadap kemampuan umat Muslim untuk menunaikan ibadah haji. Setidaknya, ini terungkap dari daftar kecamatan penyumbang jumlah jamaah haji terbanyak di wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada musim ibadah haji tahun ini.

"Bawen menjadi kecamatan terbanyak penyumbang jamaah pada musim haji kali ini," kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Kabupaten Semarang, Mokhtarom, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (18/5).

Ia mengatakan, jumlah jamaah haji asal Kabupaten Semarang yang terdaftar berangkat ke tanah suci tahun ini mencapai 604 orang jamaah, dari 19 kecamatan. Dari jumlah tersebut, Kecamatan Bawen menjadi kecamatan dengan jumlah jamaah haji terbanyak. Jumlahnya mencapai 60 orang jamaah.

Sedangkan Kecamatan Getasan menjadi  Kecamatan dengan jumlah jamaah haji paling sedikit, dibandingkan dengan 18 kecamatan lain yang ada di wilayah Kabupaten Semarang. Banyaknya warga yang terkena proyek jalan tol, menjadi salah satu faktor mengapa kecamatan Bawen menjadi kecamatan penyumbang jamaah haji terbanyak di daerah ini.

Ia menjelaskan, warga yang terkena proyek ini umumnya merupakan orang desa. Setelah menerima duit ganti rugi, biasanya, masih harus memikirkan untuk apa dan mau investasi apa.

"Salah satu yang dipilih, akhirnya 'investasi akherat', dengan menunaikan ibadah haji," ujar Mokhtarom di ruang kerjanya.

Fenomena seperti ini, kata dia, juga pernah berlangsung pada musim haji 2013 dan 2014 lalu. Kecamatan ini juga menjadi penyumbang jumlah jamaah haji terbanyak di Kabupaten Semarang.

Bahkan di Desa Kandangan, jumlah jamaah haji yang berangkat ke tanah suci cukup banyak. "Saat itu, perangkat desa setempat mengistilahkan warganya 'bedol desa' untuk berhaji," ucap dia. Sebab, masih jelas Mokhtarom, proyek jalan tol Semarang-Solo memang berlangsung sejak 2010 hingga sekarang.

Meski begitu, para jamaah haji asal Kecamatan Bawen ini tetap mengikuti prosedur pendaftaran dan daftar tunggu yang semestinya. Karena nomor urutan haji itu tidak bisa digantikan.

Kalaupun misalnya ada calon jamaah dari Kabupaten Semarang ada yang meninggal, itupun tidak bisa serta- merta bisa digantikan oleh calon jamaah dari daerah yang sama. "Sangat mungkin, sesuai urutan tersebut, penggantinya justru jamaah haji yang ada di daerah lain di luar Kabupaten Semarang," imbuh Mokhtarom.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Semarang, Subadi mengatakan, sejauh ini proses persiapan penyelenggaraan ibadah haji di Kabupaten Semarang cukup baik. Sesuai ketentuan dari Pemerintah, mulai 19 Mei ini telah memasuki tahapan pelunasan pertama. Waktu untuk pelunasan biaya haji tahap pertama ini diberikan hingga 10 Juni 2016.

"Selanjutnya mulai 20 Juni hingga 30 Juni 2016 merupakan waktu pelunasan biaya ibadah haji tahap kedua," kata dia.

n bowo pribadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement