REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perintah Kota (Pemkot) Bogor membentuk Kampung Keluarga Berencana (KB) di Kampung Muara RW 11, kelurahan Pasir Jaya, Bogor Barat. Pembentukan Kampung KB di wilayah tersebut bukan tanpa alasan, namun karena kriteria sesuai.
"Kampung Muara RW 11 dipilih karena banyak memiliki jumlah pra keluarga sejahtera, banyak keluarga misikin, di bantaran kali, dan rendahnya pencapaian KB," kata Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KBKS) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMKB) Kota Bogor, Rina Widayanti, Rabu (18/5).
Dia menjelaskan, kampung tersebut dipilih sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan masyarakat berkualitas. Tak hanya itu, pembentukan Kampung KB juga sesuai amanat Presiden Joko Widodo.
Selain pencanangan Kampung KB, kepengurusan di Kampung KB juga dibuat agar bisa diikutibkelurahan lainnya di Kota Bogor.
"Jadi, semua lintas instansi dan lintas sektor ikut mengintervensi di program Kampung KB ini," tutur Rina.
Rina berharap Kampung KB bisa mempercepatbakselerasi program KB. Menurutnya selama 10 tahun belakangan program tersebut tidak memiliki perkembangan signifikan.
Sementara itu, Wali Kota Bima Arya menilai persoalan kependudukan bukan suatubhal yang sederhana. "Tidak hanya berbicara mengenai ledakan penduduk semata, namun juga terkait kualitas dan ketahanan keluarga," ungkap Bima.
Bima menjelaskan, semakim tinggi tingkat ekonomi atau kesejahteraan maka akan semakin rendah tingkat pertumbuhan pendudukan. Untuk itu dia berpendqpat, Kampung KB cakupannya cukup banyak.
"Kampung KB ini bukan hanya sekadar program kependudukan saja, tapi juga terkait dengan pembangunan keluarga. Ini yang menjadi tantangan terberat, yaitu antara kata dan perbuatan," jelas Bima.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
