Rabu 18 May 2016 18:10 WIB

16 Jenazah Banjir Bandang Sibolangit Berhasil Diidentifikasi

Rep: Issha Haruma/ Red: Hazliansyah
Prajurit TNI melakukan proses pencarian korban banjir bandang dilokasi wisata Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (17/5).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Prajurit TNI melakukan proses pencarian korban banjir bandang dilokasi wisata Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Seluruh jenazah korban banjir bandang di lokasi wisata Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deli Serdang yang dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan telah berhasil diidentifikasi. Dengan teridentifikasinya enam jenazah terakhir hari ini, maka tugas tim DVI untuk sementara waktu selesai.

Wakil Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumut, Kombes Farid Amansyah mengatakan, seluruh jenazah tersebut berhasil diidentifikasi berdasarkan rekonsiliasi data antemortem yang dikumpulkan dari keluarga korban dan postmortem di instalasi jenazah RS Bhayangkara.

"16 jenazah yang dievakuasi sudah teridentifikasi semua. Yang masih hilang lima lagi dan kita harap bisa didapat dan kita akan segera identifikasi lagi," kata Farid di RS Bhayangkara Medan, Rabu (18/5).

Farid mengatakan, enam jenazah yang teridentifikasi hari ini yakni Muchlis Alaudin (22), warga Dusun V, Paluh Manan, Hamparan Perak, Deli Serdang; Zulhamdi Sakti Wicaksana (22), warga Jl Matahari IV Blok VI No 254 Medan; Ahmad Al Hakim (21), warga Pasar Sibuhuan, Barumun, Padang Lawas; Siti Nuriada (20), warga Glugur Kota Jalan Kl. Yos Sudarso, Medan; Ningsi Trivila (20), warga Desa Pelompek, Gunung Tujuh, Kerinci, Jambi; dan Rizky Juliani (20), warga Huta Bargot Nauli, Mandailing Natal.

Enam jenazah terakhir ini, kata Farid, akan segera diserahkan kepada keluarga usai berita acara penyerahan selesai dibuat.

Terkait kericuhan akibat keluarga yang meminta agar jenazah korban yang telah teridentifikasi untuk segera diserahkan sore tadi, Farid mengatakan pihaknya hanya bertugas melakukan identifikasi.

"Kami kan hanya identifikasi. Ketika sudah selesai, tentu ada berita acara penyerahan. Ternyata keluarga ini ingin ada perawatan, seperti memandikan dan lainnya. Kita memang menyiapkan di sini. Itu kan butuh waktu," jelas Farid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement