REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan Kebun Raya adalah surganya dunia berada di dalam Istana dengan keindahan alam. Hijaunya pohon menyejukkan udara dan mata yang memandang.
"Banyak tamu yang datang ke Bogor mengatakan Kebun Raya dan Istana Bogor adalah surganya dunia, kebun raksasa yang berada di tengah kota, hijau dan nyaman," kata Bima saat menghadiri acara HUT ke 199 Kebun Raya Bogor-LIPI, Rabu (18/5).
Menurut Bima, sebuah keberkahan bagi Kota Bogor memiliki kebun raya. Tetapi yang menjadi persoalan kondisi di luar kebun raya sudah seperti dunia lain, kesemrawutan arus lalu lintas serta keberadaan pedagang kaki lima mengganggu keindahan dan kenyamanan. "Kalau di dalam istana dan kebun raya kita seperti berada di surga, begitu keluar kita merasa di dunia lain. Kebun raya hijau karena pohon, di luar pagarnya hijau karena angkot," kata Bima.
Pemerintah Kota Bogor, lanjut Bima, memiliki ikhtiar untuk mengembalikan jati diri (khitoh) Kota Bogor sebagai Kota Hijau (green city) dan Kota Pusaka (heritage). "Dua hal ini yang kita banggakan dari masa ke mas Bogor kota hijau dan kota pusaka," katanya.
Menurut Bima, Bogor salah satu kota hijau pertama yang dikenal sebelum dua abad lalu di belahan dunia timur. Menjadi tugas wali kota untuk mengembalikan jati diri tersebut dan menyatukan Kebun Raya menjadi bagian dari penataan menunju Kota Sejuta Taman.
Tahun lalu, Pemkot Bogor telah merenovasi 10 taman tematik, dan tahun ini akan merenovasi Lapangan Sempur menjadi tempat yang representatif buat masyarakat beraktivitas olahraga maupun berekreasi menghirup udara segar. "Pemkot Bogor mengambil langkah-langkah besar penataan kota salah satunya persoalan kemacetan yang terpusat di pusat kota yakni sekeliling istana dan kebun raya," katanya.