REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Harga ikan di Kabupaten Indramayu melonjak. Hal itu menyusul berkurangnya pasokan ikan dari nelayan akibat kondisi cuaca dan gelombang yang tak menentu.
''Kenaikan harga ini terjadi sejak seminggu terakhir,'' ujar Sekretaris KUD Sri Mina Sari Glayem, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Dedi Aryanto, kepada Republika, Rabu (18/5).
Adapun kenaikan harga itu berlaku untuk semua jenis ikan, dengan kisaran kenaikan harga mencapai 25 - 40 persen. Seperti misalnya, ikan kakap putih dari Rp 20 ribu per kg menjadi Rp 30 ribu per kg, kakap merah yang semula Rp 25 ribu per kg menjadi Rp 35 ribu per kg, ikan tongkol, ikan tengiri, dan kanang yang semula Rp 35 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu per kg.
Dedi menerangkan, kenaikan harga semua jenis ikan tersebut terjadi akibat minimnya hasil tangkapan nelayan. Hal itu menyusul cuaca buruk yang tak menentu. ''Nelayan jadi enggan melaut,'' kata Dedi.
Apalagi, kapal nelayan di daerah Glayem seluruhnya berukuran kurang dari 5 GT. Kapal tersebut rawan mengalami celaka jika terhempas gelombang tinggi.
Sementara itu, minimnya pasokan ikan membuat sejumlah pedagang ikan yang menutup lapak penjualan ikan mereka di pasar. Mereka sulit memperoleh pasokan ikan segar dari nelayan.
''Mau jualan juga bingung, cari ikannya susah. Jadi ya libur dulu jualannya,'' tandas seorang pedagang ikan, Tarinih.