Rabu 18 May 2016 10:38 WIB

Lama dan Berdesak-desakan di Dalam KRL, Seorang Nenek Pingsan

Petugas KAI melakukan evakuasi KRL Commuter Line dengan nomor KA 2473 yang anjlok di ruas Stasiun Manggarai- Stasiun Sudirman, Jakarta, Rabu (6/4). . (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas KAI melakukan evakuasi KRL Commuter Line dengan nomor KA 2473 yang anjlok di ruas Stasiun Manggarai- Stasiun Sudirman, Jakarta, Rabu (6/4). . (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta Rel Listrik (KRL) KA 1517 yang anjlok di kilometer 5+400 perlintasan Manggarai-Sudirman pada Rabu (18/5) pagi. Akibatnya jaringan KRL di Jabodetabek pun ikut terganggu dan membuat perjalanan KRL semakin lama.

Seperti yang diceritakan salah satu penumpang dari Bogor yang akan menuju ke Stasiun Pasar Minggu, Riky Romadon. Ia naik kereta KRL dari Stasiun Bogor sekitar pukul 08.00 WIB. Antrian kereta mulai dari memasuki Stasiun Cilebut.

"Terus berlanjut tiap mau masuk stasiun pasti berhenti lama dulu. Paling lama berhenti di Stasiun Universitas Indonesia (UI). Sampai orang-orang pada turun dulu duduk-duduk," kata Riky kepada Republika.co.id, Rabu (18/5).

KRL tidak berhenti saat menuju Stasiun Lenteng Agung. Saat memasuki stasiun tersebut, ada seorang nenek yang pingsan. "Pas masuk Lenteng Agung ada seorang nenek pingsan dari gerbong belakang gue. Untung petugasnya cepat, si nenek langsung ditandu dibawa ke ruang petugas," tuturnya.

Saat kereta menuju ke Stasiun Pasar Minggu, kereta malah dua kali berhenti di tengah jalur. Terlihat ada dua kereta sebelumnya yang sedang antre untuk masuk Stasiun Pasar Minggu. Saat kereta di sebelah keretanya yang akan jalan, ia dan penumpang lainnya pun bergegas untuk pindah kereta.

"Ya akhirnya tumpah lah penumpang di kereta gue pada pindah ke kereta sebelah. Desak-desakan, yang penting sampai. Sudah dua jam lebih di kereta," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement