Selasa 17 May 2016 21:25 WIB

Disperindag Denpasar Gelar Pasar Murah

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Karta Raharja Ucu
Sembako di Pasar Tradisional (ilustrasi)
Foto: antara
Sembako di Pasar Tradisional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, menggelar pasar murah menjual gula pasir. Operasi pasar itu kata Kabid Kerja sama dan Perlindungan Disperindag Kota Denpasar, Jarot Agung Iswahyudi, akan digelar sampai akhir Ramadhan.

"Kita baru menjual gula pasir aja, dijual Rp 12.500 per kilogram," kata Jarot.

Seusai menggelar operasi pasar di Pasar Nyanggelan, Sesetan Denpasar Selatan, Selasa (17/5), Jarot mengatakan, untuk operasi pasar dilakukan pihaknya bekerja sama dengan Perusahaan Pasar Indonesia (PPI) Persero. Kerja sama itu untuk memudahkan dan mempercepat kegiatan operasi pasar, karena PPI sudah punya barang yang akan disalurkan.

Menurut Jarot untuk kegiatan pasar murah di wilayah Denpasar sudah digelar sejak Sabtu akhir pekan lalu di Pasar Kreneng Denpasar Timur, dengan melepas 700 kilogram gula pasir dan hari ini di Pasar Nyaggelan dengan melepas 300 kilogram. Selain Disperindag Kota Denpasar, operasi pasar juga dilakukan oleh Disperindag Provinsi Bali yang menjualnya di Pasar Badung.

"Dari dua kali operasi pasar yang kami lakukan, dalam satu jam gula pasir yang kami sediakan langsung habis terjual," kata Jarot.

Dari pemantauan Republika.co.id, harga gula pasir di pasaran berkisar antara Rp 15.000-Rp 16.000 per kilogram, sedangkan di distributor mencapai Rp 14.000 per kilogram. Dengan operasi pasar yang dilakukan pihaknya harap, harga gula pasir bisa kembali turun di kisaran Rp 12.500 per kilgram.

Mengenai harga-harga kebutuhan pokok selain gula, Jarot mengatakan belum ada pergerakan harga yang berarti. Namun pemerintah tetap mengawasi, agar harga-hargar tidak naik, terlebih akan memasuki bulan Romadon.

"Kami terus memantau, semoga tidak ada faktor psikologis bulan puasa, yang dapat mendorong harga jadi naik. Padahal stok ada, jadi tidak ada alasan harga naik," kata Jarot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement