Rabu 18 May 2016 03:10 WIB

Balai Bahasa Jateng Targetkan Sumbang 500 Kosakata Baru

Kamus Besar Bahasa Indonesia
Foto: Republika/Prayogi
Kamus Besar Bahasa Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Balai Bahasa Jawa Tengah menargetkan mampu menyumbang setidaknya 500-700 kosakata baru bahasa Indonesia untuk semakin memperkaya kosakata dalam bahasa nasional.

"Bahasa Indonesia sekarang ini memiliki setidaknya 99 ribu kosakata. Masih kurang banyak untuk jadi bahasa internasional," kata Kepala Balai Bahasa Jateng Pardi Suratno di Semarang, Selasa (17/5).

Hal tersebut diungkapkannya di sela "Sarasehan Bahasa dan Sastra: Pelestarian Bahasa dan Budaya Jawa" di Griya Cahya, Gunungpati, Semarang, yang diprakarsai Balai Bahasa Jateng.

Ia mencontohkan bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional memiliki lebih dari 200 ribu kosakata sehingga bahasa Indonesia harus memiliki jumlah kosakata yang lebih banyak lagi.

"Salah satu caranya, yakni menambah kosakata. Target nasional, ada penambahan 50 ribu kosakata/tahun. Kami dari (Balai Bahasa, red.) Jateng targetnya menyumbang 500-700 kosakata," katanya.

Pardi menjelaskan penambahan kosakata dilakukan dengan dua cara, yakni pengindonesiaan kosakata asing dan menggali kembali kosakata bahasa daerah untuk diangkat sebagai bahasa Indonesia.

"Tentunya, kata dia, kosakata bahasa daerah yang digali harus yang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Kami prioritaskan kosakata yang berkaitan dengan kebudayaan," katanya.

Dalam rangka penggalian kosakata bahasa daerah untuk diangkat menjadi bahasa Indonesia, kata Pardi, Balai Bahasa terus menyisir kawasan Pantura, seperti Pati, Blora, Tegal, dan Banyumas.

Sementara itu, peneliti Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Yeyen Maryani, mengatakan, bahasa Indonesia merupakan bahasa negara dan digunakan sebagai bahasa resmi dalam ranah pendidikan.

"Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi nasional harus dirawat baik agar setiap etnis di berbagai wilayah Indonesia bisa saling memahami satu sama lain, ya, dengan berbahasa Indonesia," katanya.

Maka dari itu, Yeyen mengatakan semua bahan ajar di dunia pendidikan menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantar, termasuk upaya menambah jumlah kosakata dalam bahasa Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement