REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Anggota DPRD NTB, Sadudin mendorong kepala desa untuk menggunakan dana desa, salah satunya membuat sumur bor. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi musim kekeringan yang sering terjadi dan melanda masyarakat serta petani.
“Dana desa bisa dipergunakan untuk membuat sumur bor di tiap desa. Tiap bisa mengelola secara mandiri,” ujarnya kepada wartawan di Gedung DPRD NTB, Senin (16/5).
Menurutnya, selama ini pemerintah pusat dan pemerintah daerah masih belum maksimal menjalankan program pembuatan sumur bor. Sebab, masih banyak petani dan masyarakat yang mengeluh tentang kondisi kekeringan dan minimnya air.
Ia menuturkan, apabila terdapat sumur bor ditiap desa atau dalam jarak beberapa hektar diantara tanaman. Maka para petani bisa menanam sampai 3 hingga 4 kali dari yang biasa hanya dua kali.
Sadudin mengatakan pemerintah harus fokus dalam menyediakan air bersih. Sebab, hingga saat ini masih banyak yang belum mendapatkan akses air bersih di 10 kabupaten/kota. Oleh karena itu, pemerintah harus mempercepat pembuatan sumur-sumur bor di masyarakat.
Sebelumnya, perwakilan Program Pangan Dunia mengungkapkan masyarakat yang mengakses air bersih di NTB masih sekiar 30 persen. Sementara sisanya masih belum mendapatkan akses.