Ahad 15 May 2016 21:30 WIB

Peneliti LIPI: Golkar tak Bisa Lagi Oposisi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: M Akbar
Peniliti LIPI Siti Zuhro.  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Peniliti LIPI Siti Zuhro. (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar telah menyatakan dukungannya pada pemerintah meski belum memutuskan bergabung dalam partai koalisi. Profesor Riset LIPI R. Siti Zuhro menyebut sebagai konsekuensi dari pernyataan dukungan tersebut, Golkar tak bisa lagi berada di pihak oposisi.

"Konsekuensi logis memilih mendukung dan bergabung dengan pemerintah adalah bahwa Partai Golkar tidak lagi bisa oposisi," kata dia pada Republika.co.id, Ahad (15/5).

Siti menilai, keputusan Golkar untuk mendukung pemerintah itu tak lepas dari faktor konflik internal berkepanjangan yang sempat mendera partai berlambang pohon beringin tersebut. Terlebih, kejelasan soal SK kepengurusan yang diakui pemerintah baru terbit setelah Golkar menyatakan dukungannya.

Terkait musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) yang tengah digelar saat ini, Siti menilai hal tersebut dapat menjadi solusi untuk mengembalikan soliditas partai asal dilakukan dengan adil dan transparan.

Setelah Golkar menyatakan dukungannya pada pemerintah, Siti memprediksi pola hubungan antara eksekutif dan legislatif ke depan akan mengalami perubahan. Program-program yang diusulkan pemerintah relatif akan lebih mudah diloloskan. Hal ini karena secara hitungan politik, posisi pemerintah cukup kuat.

Namun demikian, sambung dia, hal itu hanya dapat terjadi jika partai-partai pendukung solid. Sebab, jika partai-partai pendukung sibuk dengan agendanya masing-masing, Siti memprediksi kegaduhan seperti di era mantan presiden SBY akan kembali terjadi.

"Pertanyaannya, apakah era Jokowi ini akan menuai hal yang sama? Pasca reshuffle kabinet kecenderungannya bisa dilihat," papar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement