Ahad 15 May 2016 14:53 WIB

Bersatu Lawan Voting Terbuka tak Berarti Bersatu Lawan Novanto

Rep: Agus Raharjo/ Red: Joko Sadewo
Calon Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah)
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Calon Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Sekalipun hanya tinggal Setya Novanto yang menjadi caketum yang tidak menolak voting terbuka, bukan berarti ada gerakan "Asal Bukan Nomor Dua".

Caketum Partai Golkar, Airlangga membantah jika masalah tujuh calon ketum menolak voting terbuka ini dimaknai sebagai gerakan melawan Novanto. “Soal pernyataan ‘asal bukan nomor dua' (Setya Novanto--Red), itu tidak ada,” kata Airlangga, saat tujuh caketum konferensi pers menolak voting terbuka, Ahad (15/5).

Dijelaskannya, tidak ada kesepakatan dari tujuh caketum untuk bersatu melawan Setya Novanto. Dalam komunikasi antara tujuh kandidat, menurut Airlangga, disepakati siapa pun yang akan menjadi ketua umum Golkar ke depannya akan saling mendukung. “Yang memenuhi 30 persen kami bertujuh akan mendukung,” ungkap Airlangga.

Tujuh kandidat yang tegas menolak untuk menerapkan sistem pemilihan terbuka dalam pemilihan ketua umum tersebut adalah, Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Aziz Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo, dan Syahrul Yasin Limpo. Mereka bahkan secara bersama menyatakan sikap bersama tersebut dalam surat pernyataan resmi yang ditandatangani oleh tujuh kandidat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement