Ahad 15 May 2016 10:53 WIB

Musim Tanam Mundur Pengaruhi Serapan Pupuk

Rep: Lilis Handayani/ Red: Nur Aini
Seorang petani memanen benih padi di lahan persawahan Desa Pekandangan, Indramayu, Jawa Barat.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Seorang petani memanen benih padi di lahan persawahan Desa Pekandangan, Indramayu, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Mundurnya musim tanam rendeng 2015/2016 akibat musim kemarau panjang, membuat musim tanam gadu 2016 juga mengalami kemunduran. Kondisi itupun berdampak pada lambatnya penyerapan pupuk oleh petani.

''Petani biasanya baru membeli pupuk pada saat akan menggunakannya,'' ujar Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang kepada Republika.co.id, Ahad (15/5).

Saat ini, kata Sutatang, areal yang sudah tanam gadu di Kabupaten Indramayu masih cukup rendah. Hal ini karena, sebagian besar lahan pertanian lainnya baru memasuki masa panen rendeng maupun persemaian gadu.

Sutatang menyebutkan, areal yang sudah mulai tanam gadu di Kabupaten Indramayu baru sekitar 12 ribu hektare. Areal tersebut tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Gantar, Terisi, Kroya, dan Haurgeulis.

Adapun umur tanaman padi yang sudah tanam itu berkisar antara satu minggu hingga sepuluh hari. Sedangkan pemupukan pertama biasanya dilakukan saat umur tanaman padi sekitar setengah bulan.

''Karena areal pertanian yang sudah tanam gadu masih sedikit, jadi penyerapan pupuk oleh petani menjadi lambat,'' kata Sutatang.

Salah seorang petani di Desa Bulak Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Sadi, mengaku belum  membeli pupuk untuk musim gadu. Ini karena, areal sawahnya sedang panen rendeng.

''Beli pupuknya ya nanti kalau sudah tanam rendeng,'' kata Sadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement