REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA — Dua Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz dan Muhammad Romahurmuziy bertemu di acara musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Golkar. Keduanya diundang Golkar untuk menghadiri pembukaan munaslub di Nusa Dua, Bali, Sabtu (14/5).
Pertemuan berlangsung singkat, ketika Djan Faridz masuk Ballroom tempat pembukaan munaslub digelar. Keduanya terlihat berjabat tangan dan tertawa lalu mengambil foto bersama diantara warna kuning seragam partai Golkar.
Setelah cium pipi kanan-cium pipi kiri (cipika-cipiki) dan berfoto, Djan Faridz berlalu. Kejadian tersebut mendapat perhatian dan mengundang tepuk tangan dari peserta munaslub Golkar. Sebab, saat ini kedua ketua umum memang dikabarkan belum akur soal kepengurusan PPP.
Sambil berlalu Djan mengatakan, dirinya ingin ke toilet dulu. “Gua mau ke toilet, loe kira gua mau kabur,” ucap Djan sambil tertawa pada Republika, Sabtu (14/5).
Sekembalinya dari toilet, Djan mengatakan dirinya memang diundang panitia munaslub Golkar.
Kejadian bertemu dengan Romi dinilai sebagai hal biasa. Saat ditanya apakah kejadian ini menjadi momentum penyatuan dua kepengurusan PPP, Djan menjelaskan hal itu bisa terjadi. Namun, Djan masih menunggu hasil pengadilan soal gugatan ke pemerintah di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Yang pasti, imbuh dia, antara dirinya dengan Romi masih saudara. Tidak ada bekas saudara. Silaturahim akan tetap dijalin meskipun kepengurusan Romi sudah disahkan Menteri Hukum dan HAM.
Djan kembali tertawa saat ditanya apakah posisi duduknya akan bersebelahan dengan Romi di acara munaslub ini. “Ya nggak lah,” kata dia sambil tertawa.